Caption Foto : Asisten 2 Wignyo Handoko didampingi Kepala Disporapar Bambang Nurwijanto dan Kepala DPMD Sholahuddin Hadi Sucipto
mediapetisi.net – Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Jombang Bambang Nurwijanto mengukuhkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tahun 2024. Dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wingyo Handoko, Kepala DPMD Sholahuddim Hadi Sucipto serta 15 kepala desa dan peserta pengukuhan. Dengan narasumber Wakil Rektor UNDAR Jombang Agus Raikhani dan pemilik wisata Java In Paradise Wonosalam Achmad Yusuf. Bertempat di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang. Selasa (24/9/2024)
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wingyo Handoko menyampaikan bahwa Pengukuhan Pokdarwis dilaksanakan agar tempat wisata di desa dapat berkembang dan pengurusnya dapat membuat suatu inovasi di desa untuk mensejahterakan masyarakat.
“Dengan kesungguhan para pengurus dalam bekerja dan melakukan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan berbagai sektor maka tujuan Pokdarwis akan tercapai,” ungkapnya.
Menurut Wingyo, antusias dari peserta Pokdarwis sangat luar biasa karena peserta sudah berproses dan sudah tahu produk yang dijual, tinggal inovasi dari Disporapar dalam branding dan promosi tempat wisata dan produk yang ada di desa di Kabupaten Jombang.
“Kami berharap dengan adanya pengukuhan Pokdarwis dapat memajukan kunjungan sektor pariwisata di Kabupaten Jombanng. Serta dapat menambah daya tarik wisatawan lokal dan regional untuk datang ke desa,” harapnya,
Sementara itu, Kepala Disporapar Jombang Bambang Nurwijanto ketika diwawancarai mengatakan, adanya Pokdarwis merupakan suatu bentuk perhatian dari pemerintah untuk memajukan sektor Pariwisata di desa.
“Kami melaksanakan Pokdarwis agar potensi potensi yang ada di desa bisa di kembangkan, baik dari produk kuliner, pakaian, serta berbagai pariwisata yang lain,” terangnya.
Sedangkan pengukuhan Pokdarwis diikuti 15 desa antara lain, Desa Losari, Desa Ploso, Desa Bawangan, Desa Rejoangung, Desa Bulurejo, Desa Kayangan, Desa Kwaron, Desa Tampingmojo, Desa Janti, Desa Pagerwojo, Desa Kedunglumpang, Desa Sumberaji, Desa Banjarsari serta desa Japanan, terang Bambang.
Senada, narasumber dari Java In Paradise Wonosalam Achmad Yusuf menambahkan, dengan pengukuhan Pokdarwis dapat mengangkat ekonomi kreatif dan dapat mengembangkan integrated tourism (Pariwasata Terpadu). Integrated Tourism adalah jenis pariwisata yang memiliki hubungan yang jelas dengan lokasi, sumber daya, aktivitas, produk, produksi, dan layanan setempat mulai dari peternakan, perkebunan, perikanan yang dapat dikemas menjadi satu wisata.
“Di setiap desa mempunyai suatu potensi tempat wisata contohnya Perkebunan, yang bisa dikemas mulai dari penataan kebun, pemilihan jenis tanaman, dan yang terpenting adalah membuat produk olahan unggulan. Selain itu, setiap desa pasti memiliki produk unggulan tinggal bagaimana mengemasnya kemudian mendorong di tiap didesa ada wadaj untuk memberi pelatihan kepada masyarakat agar produk yang ada dapat menjadi suatu nilai ekonomi,” jelasnya.
Yusuf menegaskan, perlu dilakukan pelatihan pelatihan untuk memasarkan suatu produk lokal di era digital agar dapat bersaing dengan produk produk yang sudah ada di pasaran. “Saya berharap di seluruh desa di kabupaten Jombang dapat menginventarisir potensi yang dimiliki di desa masing masing dan berkoordinasi untuk mengembangkan potensi yang sudah ada,” tukasnya. (yn)