Caption Foto : Wabup Sumrambah didampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Jombang saat membuka Jambore Kader

mediapetisi.net – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Jombang gelar Jambore Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga tingkat kabupaten dibuka oleh Wakil Bupati Jombang Sumrambah. Dihadiri kepala DPPKB PPPA dr. Pudji Umbaran, Ketua beserta Pengurus TP-PKK Jombang dan Peserta Jambore.  Bertempat di Tenis Indoor Jombang. Kamis (20/07/2023)

Wakil Bupati Jombang Sumrambah menyampaikan, organisasi PKK sangat penting karena memegang sebuah pondasi untuk keberlanjutan bangsa. PKK sebagai pondasi bagaimana caranya menciptakan menumbuh kembangkan generasi yang mempunyai soft kill dan hard kill. Kedepannya, organisasi PKK jangan sampai identik hanya penyempurna. Jambore adalah sebuah aktivitas yang harus senang dan gembira, maka dari itu harus full senyum, kita songsong hari ini agar Jombang menjadi lebih baik.

“Saya ketika bertemu dengan kader PKK berusaha tidak menyebutkan ibu-ibu melainkan bapak dan ibu karena organisasi PKK tidak hanya organisasi ibu-ibu, tetapi organisasinya bapak dan ibu. Selama ini PKK identik dengan kegiatannya ibu-ibu, bahkan dibeberapa pemikiran sebagian orang berpendapat bahwa organisasi PKK ini sekedar penyempurna dan menjadi sesuatu untuk menutupi dari kewajiban kegiatan di Desa, Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi harus ada organisasi PKK. Organisasi PKK ini harus lebih filosofis, lebih mendasar, dan mempunyai peran nyata dilingkungan masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Jombang Wiwin Isnawati Sumrambah ketika diwawancarai mengatakan, kegiatan Jambore bertujuan untuk mengasah kembali pengetahuan, wawasan dan meningkatkan kekompakan, membangun kerjasama tim. Kerjasama tim ini harus terus ditumbuhkan dihati para kader agar supaya setiap gerakan PKK lahirnya murni dari kerjasama tim yang baik.

“Kegiatan PKK wajib dijalankan dari pusat hingga ke tingkat bawah diantaranya, peringatan hari besar penggerak, jambore, rapat kerja koordinasi (rakor), dan selebihnya kegiatan bimtek untuk sosialisasi sesuai rakor guna bagaimana tim penggerak PKK bisa mampu membuat dan mengusulkan program ditingkat masing-masing dan implementasi yang telah dirancang,” jelasnya.

Lanjut Wiwin, kegiatan bimtek diselenggarakan sesuai dengan Pokja. Pokja adalah implementasi dari pelaksanaan 10 program PKK sehingga setiap Pokja harus bisa membuat dan mengusulkan program terkait dengan 10 program tersebut. 

“Harapan saya, dengan adanya kegiatan ini terbangun kekompakan tim, kerjasama tim, dan membangun kesadaran kader bahwa kerjasama tim ini menentukan keberhasilan kegiatan PKK ini,” harapnya.

Ditempat sama, Kepala Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Pudji Umbaran ketika diwawancarai mengungkapkan, PKK dengan dinas PPKB-PPPA miripnya hampir 100% yaitu yang dituju keluarga. Harapan dan tujuan juga sama yaitu membuat keluarga berkualitas. 

“Maka kita harus memaksimalkan fungsi kader di organisasi TP-PKK, dan para kader harus aktif guna mendorong semua elemen keluarga untuk bergerak pada 10 program PKK kalau di DPPPA ialah kampung berkualitas yang atributnya beriringan dengan erat agar supaya tidak ada lagi anak putus sekolah, pernikahan dini, eksploitasi anak, untuk mencegah hal ini dengan cara memenuhi semua hak anak, keluarga harmonis, dan keluarga yang menghidupkan UMKM nya,” paparnya.

Menurut dr. Pudji, dengan melakukan hal tersebut maka akan muncul pengembalian ekonomi keluarga nantinya sebagai modal bagaimana keluarga membentuk anak-anak berkarakter cerdas, sehat, dan kuat. “Saya berharap, kegiatan ini untuk refreshing. Merefresh kembali kemampuan para kader untuk membangun tim world sekaligus bagian upaya tim world, nantinya akan muncul kekuatan tim untuk melaksanakan tugas sebagai TP-PKK di lapangan,” tandasnya. (iin)