Caption Foto : Panglima TNI saat kunjungi PPKM di Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut Surabaya Timur
mediapetisi.net – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mendampingi kunjungan kerja Panglima TNI bersama jajaran pimpinan Mabes TNI guna memastikan efektifitas pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro di Indonesia khususnya Jatim yang dimulai 9 Februari 2021 setelah adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 3 Tahun 2021 tentang PPKM Berbasis Mikro di Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut Surabaya Timur, Kamis (11/2).
Khofifah menyebut, pelaksanaan PPKM Mikro yang digaungkan oleh Presiden Jokowi telah diinisiasi sebelumnya di Jatim dengan melaksanakan Kampung Tangguh Semeru merupakan embrio dari PPKM Mikro. Maka, ketika para relawan dan satgas yang telah bertugas di Kampung Tangguh Semeru bisa difungsikan pada PPKM Mikro secara otomatis KTS terkonversi menjadi PPKM Mikro.
“Tak hanya itu, pelaksanaan Kampung Tangguh sebagai satuan terkecil dari penanganan covid-19 berperan signifikan sehingga ketika diberlakukan PPKM Mikro langsung dapat dikonversi karena berbagai persyaratan telah terpenuhi. Misalnya mereka telah melakukan edukasi dan disiplin prokes, isolasi skala mikro secara bergotong royong serta relawan dan satgas,” ungkapnya.
Kampung Tangguh saat ini disebut PPKM Mikro di Jatim, memiliki beberapa indeks ketangguhan yang bisa digunakan untuk mengukur kesiapan pelaksanaannya. Salah satu indeksnya adalah Tangguh Logistik, Tangguh SDM, Tangguh Informasi, Tangguh Kesehatan, Tangguh Keamanan dan Ketertiban, Tangguh Budaya dan Tangguh Psikologis.
“Saat ini, di Jawa Timur terdapat 93.206 RT. Dari jumlah itu, tercatat kategori zona merah terdapat di 210 RT, sementara 1.234 RT tercatat sebagai zona orange, dan 10.023 RT kategori zona kuning serta 81.730 tercatat sebagai zona hijau,” terangnya.
Sementara itu, usai melihat dengan dekat pelaksanaan PPKM Mikro sekaligus menyaksikan langsung keterlibatan masyarakat dalam memutus penyebaran Covid-19, Panglima mengaku yakin dan optimis bahwa kegiatan yang dimulai dari tingkat RT/RW bisa efektif menurunkan angka penyebaran.
“Khusus di Posko PPKM Kedung Baruk, Saya mengapresiasi peran serta masyarakat di dalam keterlibatannya menjaga lingkungan untuk menciptakan soliditas yang kuat karena kedatangannya untuk melihat langsung tenaga Tracer Covid-19 untuk membantu hingga tingkat desa melacak setiap kasus yang ada. Juga membantu kasus isolasi jika ditemukan masyarakat yang dinyatakan positif,” ujarnya.
Panglima berjanji, bedasarkan laporan dari Gubernur, untuk RT Zona Merah yang berjumlah 210 RT akan segera memerintahkan kepada Pangdam V Brawijaya berkoordinasi dengan Kapolda Jatim untuk terus membombardir dan mengkeroyok RT yang masih zona merah.”Kita akan bombardir dan mengeroyok dengan melakukan pelacakan, mengisolasi, memperketat dan melakukan pembatasan sosial ditunjang peraturan dari pemerintah daerah setempat. Saya yakin lewat cara itu, 210 RT Zona Merah dengan sistem Kampung Tangguh berbasis RT bisa masuk dan menjadikan zona hijau,” tutupnya. (*)