Caption Foto : Keterangan Nara Sumber Webinar dan Moderator

mediapetisi.net – Presiden Joko Widodo telah mengesahkan Perpres No. 82 Tahun 2020, tentang pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Komite tersebut tengah bekerja sama dengan semua instansi pemerintah untuk mensosialisasikan perihal vaksinasi. 

Pada Kamis, 26 November 2020, 

KPC-PEN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar webinar dengan tema Vaksin Aman Masyarakat Sehat. Sedangkan Senin tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan adanya warga Indonesia yang positif Covid-19.

Para ilmuwan dan tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah ini. Di sisi lain, pengembangan vaksin Covid-19 terus dilakukan di banyak negara. Vaksin yang biasanya dikembangkan selama bertahun-tahun, termasuk proses uji coba dan penggunaanya. Namun untuk vaksin Covid-19, tahap penelitian hingga penerapan dipersingkat menjadi hitungan bulan. 

“Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 rencananya akan dilakukan secara bertahap setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berdasarkan uji klinis di luar negeri maupun di Indonesia,” ungkap Ariyanto.

Sedangkan Webinar “Vaksi Aman Masyarakat Sehat” menghadirkan narasumber dokter Wahyu Sri Harini (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang), serta Nuril Hidayah (Koordinator Wilayah MAFINDO Jombang). Sri Harini meyampaikan materi seputar imunisasi dan Nuril Hidayah menyampaikan materi tentang cara mengenali dan mengklarifikasi hoax.

Selanjutnya Ariyanto sebagai moderator membuka webinar dengan menyampaikan tujuan dibuatnya webinar untuk membangun pemahaman kesehatan masyarakat agar bisa segera pulih dan masyarakat bisa bangkit,” jelasnya.

Materi pertama disampaikan oleh Sri Harini. Ia menjelaskan bahwa imunisasi adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila dikemudian hari terpapar penyakit tersebut, tubuh tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi sangat penting untuk dilakukan, sebab membawa banyak manfaat, yaitu sebagai proteksi spesifik individu yang diimunisasi, membentuk kekebalan kelompok, dan proteksi lintas kelompok.

Sri Harini juga memaparkan bagan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), dimana semua provinsi yang ada di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan karena wabah Covid-19, penurunan paling signifikan terjadi pada Mei 2020. Untuk itu, diharapkan masyarakat Indonesia tetap melakukan imunisasi dengan mematuhi protokol kesehatan, mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh.

“Wabah Covid-19 yang tak kunjung usai, membuat orang-orang membutuhkan kepastian perihal kapan berakhirnya wabah tersebut. Informasi seputar vaksin Covid-19 pun berterbangan di jagat maya. Untuk itu, masyarakat Indonesia harus lebih cerdas dalam memilah informasi. Menurut Nuril Hidayah, literasi digital yang rendah menyebabkan informasi hoax mudah tersebar. Tingkat penggunaan internet yang tinggi tanpa diimbangi literasi, membuat informasi hoax mudah sekali tersebar. Apa lagi kalau informasi tersebut mengatasnamakan tokoh agama, keluarga, baru kemudian aparat,” terangnya.

Diakhir sesi penyampaian materi, Nuril memberikan rekomendasi terkait strategi khusus untuk menangani infodemi Covid-19. Yaitu dengan meningkatkan intensifikasi edukasi literasi digital, klarifikasi berita hoax harus dilakukan secepat mungkin, kemudian lakukan digital and social listening untuk benar-benar mendengar percakapan yang ada di masyarakat, agar bisa segera di follow up dengan baik. 

“Dari sisi kesehatan, saya menyarankan agar melibatkan lembaga pendidikan, termasuk pesantren  dalam membangun ketahanan terhadap misinformasi maupun disinformasi seputar Covid-19,” tutupnya. (yn)