Caption Foto : Warga Desa Carangwulung saat pelatihan membatik

mediapetisi.net – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang  mengadakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PK2UKM) pelatihan vokasi membatik di De Durian Park Segunung Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Selasa (24/11/2020)

Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang Rudy Bakhtiar saat dikonfirmasi mengatakan pelatihan vokasi membatik di De Durian Park Segunung Desa Carangwulung tersebut alam rangka pemberdayaan dan pengembangan koperasi dan usaha mikro di masa pandemi Covid-19. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang menyelenggarakan vokasi membatik terutama di titik-titik lokasi wisata di Kabupaten Jombang dengan peserta diutamakan anggota koperasi dan masyarakat setempat pelaku usaha mikro wisata.

“Dengan vokasi membatik ini diharapkan munculnya batik-batik berkarakter lokal sebagai upaya pemberdayaan dan pengembangan koperasi dan usaha mikro di masa pandemi Covid-19 dan di masa pasca pandemi Covid-19. Pelatihan vokasi membatik di De Durian Park Segunung Desa Carangwulung ini dilaksanakan selama 3 hari mulai hari Senin 23 sampai 25 November 2020,” terangnya.

Sedangkan dalam pelatihan yang diikuti oleh 50 warga setempat, pihak dari bidang

Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi mendatangkan pemateri yang ahli di bidang membatik, yakni Khoirul Anam dari Batik Berkah Mojo Mojoagung memgatakan, Motif batik tulis yang diajarkan dalam pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut yakni motif khas batik Kampung Adat Segunung.

“Saya berharap kegiatan membatik ini bisa memberikan dampak kesejahteraan perekonomian untuk warga setempat. Agar nantinya, setelah kegiatan pelatihan ini ibu-ibu warga setempat bisa dapat memunculkan usaha home industri batik sendiri dan maupun berdirinya kelompok sentra usaha batik di wilayah Desa Carangwulung,” jelasnya.

Pihaknya mengaku, pelatihan membatik memang diikuti warga pemula dan waktunya sangat singkat, meski begitu kami tetap optimis dengan semangat belajarnya warga Desa Carangwulung. Kalau belum selesai membatiknya bisa dikerjakan di rumahnya masing – masing. “Pelatihan semacam ini sekarang sedang menjadi trend yang dikembangkan untuk memunculkan industri kreatif,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Riati (38) warga Segunung, dengan adanya pelatihan membatik tersebut, warga desa Carangwulung nantinya bisa membentuk kelompok usaha sentra batik dan sebagai oleh – oleh khas kampung adat Segunung. Motif batik tulis yang diajarkan terkait kampung adat segunung yakni motif cengkeh, kopi dan rebung/bambu.

“Rebung itu bambu, sesuai dengan nama desa kita Carangwulung yang berarti bambu hitam. Saya berharap, setelah adanya pelatihan ini kita bisa meneruskan keterampilan membatik sehingga bisa menopang ekonomi warga disini dan nantinya dapat meningkatkan pertumbuhan kualitas perekonomian warga Desa Carangwulung,” pungkasnya. (yn)