Caption Foto : Suasana pembukaan kuliah umum di STIES Babussalam

mediapetisi.net – Kunjungan KH. Syauqi Makrup Amin Lc. Msi Putra ke – 4 dari Wakil Presiden RI KH. Makruf Amin dalam rangka Silaturahmi ke Pondok Pesantren Babussalam Desa Kalibening Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang disambut oleh KH. Salmanudin Yazid. Selain silaturahmi, KH. Syauqi memberi kuliah umum di STIES Babussalam. Sabtu Sore (21/11/2020)

Kepala STIES (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah) Ponpes Babussalam H. Dimyati mengucapkan selamat datang kepada KH. Syauqi Makrup Amin plLc. Msi Putra ke – 4 dari Wakil Presiden KH. Makruf Amin yang hadir di Ponpes Babussalam untuk memberi kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah dengan tema “Menakar Peran Mahasiswa dan Generasi Muda Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era Digital”. 

“Kuliah umum tersebut terbuka bagi seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Babussalam yang diselenggarakan di Aula Madrasah Aliyah lantai 2. Kuliah umum ini untuk mengupgrade pengetahuan karena selama pandemi Covid-19, para mahasiswa hanya bergelut dengan media pembelajaran secara daring maupun luring. Dengan adanya kuliah umum ini bisa memberikan semangat bagi mahasiswa untuk lebih tangguh dan kreatif dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 serta era Socity 5.0,” terangnya.  

Tak lupa dengan segala protokol kesehatan disiapkan oleh panitia dari HandSantaizer, masker, dan faceshiled. Guna kelancaran acara para peserta yang akan mengikuti juga akan dilakukan sosial distancing bagi seluruh peserta, jelas H. Dimyati 

Selenjutnya pemberian cinderamata dari Yayasan Ponpes Babussalam kepada KH. Syauqi Makrup Amin Lc. Msi. dan dilanjutkan pembacaan Do’a dipimpin oleh KH. Sadurochim Pengurus Ponpes Babussalam Desa Kali bening Kecamatan Mojoagung.

Sementara itu, pemberian kuliah umum oleh KH. Syauqi Makrup Amin Lc. Msi kepada STIES Babusalam Desa Kalibening dengan tema Manakar peran Mahasiswa dan generasi muda dalam pengembangan ekonomi kreatif di era digital. Saat ini generasi muda banyak diperbinacangkan mulai dari aspek pendidikan, teknologi, mental, sosial, moral dan budaya. Baik perbincangan yang positif sampai perbincangan negatif. Tetapi ketika generasi muda sudah mulai kritis, mulai peka terhadap suatu permasalahan, generasi muda memilih untuk melakukan aksi nyata melawan kebatilan tersebut, maka di sanalah awal mula perubahan untuk sebuah peradaban yang gemilang.  

“Namun sangat disayangkan ketika mendengar atau melihat generasi muda banyak yang menyimpang dan tidak seperti yang diharapkan sebagai pembawa perubahan bangsa ini umumnya. Dan tentu hal ini menjadi hal yang perlu diperhatikan bersama dan ditangani dengan cara yang mereka butuhkan, salah satunya dalam bidang ekonomi,” ungkapnya.

Ekonomi kreatif sebagai wadah berkarya dengan tujuan generasi muda mampu menghadapi era revolusi 4.0 yang iharapkan bisa memanfaatkan ekonomi kreatif sebagai wadah pengembangan diri untuk berkarya, selain akan membawa perubahan yang lebih baik untuk dirinya sendiri dan umumnya akan dirasakan oleh semua orang. Ketika sebuah kebaikan apalagi sampai bisa membantu ekonomi atau kehidupan orang lain bisa dibayangkan itu akan menjadi pahala yang terus mengalir untuk kita semua.

Dikehidupan digital ini ekonomi kreatif sangat berkembang dengan pesat karena banyak milenial yang memiliki ide kreatif dan masuk akal yang muncul dari adanya gaya hidup tidak jauh dari kata sosial media. Sosial media sendiri membawa perubahan besar dalam kehidupan kita saat ini yang membuat segala sesuatu serba cepat dan mudah. Contohnya untuk para konsumen yang kebanyakan sekarang banyak sekali beralih dengan menggunakan pembayaran non-cash untuk membeli tiket konser, tiket transportasi dan pembayaraan belanja online lainnya. Apalagi sekarang banyak sekali bank yang menyediakan mobile banking yang bisa dipakai pada smartphone yang bisa diakses oleh semua nasabah. 

“Untuk itu, generasi milenial mempunyai peran penting dalam meningkatkan ekonomi kreatif baik dengan karyanya, cara berpikir serta kreatifitas yang akan mendapatkan hasil pula. Kita sebagai milenial harus berperan dalam perkembangan ekonomi kreatif Indonesia sekecil apapun bentuknya. Mari sama-sama menjadi generasi yang selalu menggunakan teknologi dan media soaial dengan bijak dan terus mengasah kemampuan diri untuk bisa bersaing dengan perubahan zaman. Dan juga jangan lupa kita sebagai muslim, untuk selalu mengedepankan nilai-nilai islam yang diimplementasikan dalam bidang ekonomi. Menjadi ekonom kreatif yang jujur, dermawan, menjadi contoh yang baik untuk yang lain,” tutup KH. Syauqi. (yn)