Caption Foto : Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang saat menyerahkan bantuan ke peserta sosialisasi
mediapetisi.net – Sosialisasi Pembinaan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR). Dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Kaper BKKBN Jawa Timur, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPKB dan PPPA), Camat Plandaan, Kepala Desa Pojok klitih beserta Perangkat Desa. Bertempat di Balai Desa Pojok klitih Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Rabu (7/10/2020).
Ketua panitia Suhartuti menyampaikan, salah satu program yang dilaksanakan BKKBN yakni PKBR, dengan harapan para remaja dapat memahami dalam hal pentingnya pemenuhan gizi bagi remaja demi mencegah kelahiran stunting.
“Sebab dalam menyiapkan remaja yang berkualitas dan terbebas dari permasalahan remaja adalah tanggungjawab bersama, semua materi mengenai program PKBR dapat diakses melalu www.siapbahagia.com atau www.siapnikah.org ,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Ahmad Jazuli mengapresiasi serta mendukung sepenuhnya adanya kegiatan PKBR yang diadakan oleh BKKBN. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dengan membentuk remaja yang tangguh, cerdas, serta berkualitas.
Program pemerintah yang dilaksanakan salah satunya adalah program KB, yang saat ini menjadi program Bangga Kencana. Tujuannya agar secara tersirat maupun tersurat dapat benar-benar dilaksanakan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Sedangkan bagi remaja, kegiatan yang berlangsung dapat merubah pola pikir serta mampu menghindarkan remaja dari seks pranikah, napza dan pernikahan dini.
“Bagi keluarga yang belum ikut KB agar segera mengikuti, sebab memiliki anak sesuai anjuran pemerintah dengan memberikan jarak kelahiran yang cukup dapat lebih fokus dalam hal pengasuhan,” pesannya.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Sukaryo Teguh Santoso menjelaskan, kegiatan yang berlangsung tersebut merupakan salah satu untuk peningkatan kualitas SDM melalui penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja, serta menciptakan kesejahteraan dalam berkeluarga dengan cara merubah paradigma.
“Pernikahan dini di Indonesia sudah mencapai 1,2 kasus. Sedangkan secara global Indonesia berada di urutan ke – 8 di dunia. Satu dari sembilan anak perempuan berusia 20-24 tahun telah menikah sebelum mereka mencapai usia 18 tahun,” terangnya.
Sementara itu, untuk wilayah Jawa Timur, presentase pernikahan diusia muda masih tinggi. Berdasarkan data statistik dari BKKBN, per Agustus 2020 kasus pernikahan dibawah usia 20 tahun mencapai angka 22.423, dengan total pernikahan sebanyak 173.252, atau diangka 12,94% sedangkan di Kabupaten Jombang berada diangka 9,39%.
“Saya berharap setelah mengikuti keseluruhan dari kegiatan ini, para remaja maupun Kader Kelompok BKR dapat memahami mengenai dampak yang akan dialami ketika melakukan pernikahan dini, mengetahui perihal kesehatan reproduksi, pemenuhan gizi bagi para remaja untuk mencegah kelahiran anak dengan stunting. Sehingga mereka dapat memiliki kesiapan dalam menata masa depannya,” pungkas Sukaryo. (Ila)