Caption Foto : Disdikbud gelar wayang kulit secara virtual

mediapetisi.net – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang mempersembahkan Pagelaran Wayang Kulit secara Virtual dengan dalang Ki H. Wasis Asmoro yang berasal dari Dusun Rembugwangi, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben. Dihadiri Slendro dan Yogi Bagong dari Madiun. Disiarkan secara daring melalui Suara Pendidikan TV, channel You Tube. Bertempat di Aula I Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang. Sabtu Malam (8/8/2020)

Pagelaran kesenian di Jombang masih tetap berjalan di tengah pandemi covid-19, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Agus Purnomo ketika ditemui pada Pagelaran Wayang Kulit Virtual mengatakan bahwa dari bidang kebudayaan telah memiliki program yang dilakukan pada saat pandemi, program tersebut telah berlangsung selama pandemi dan dilakukan secara rutin. Pagelaran wayang kulit tersebut dikemas dengan cara virtual.

“Bidang kebudayaan terus melakukan komunikasi dengan komunitas seni, guna menjalin hubungan yang baik. Yang jelas ini sudah program kami dibidang kebudayaan, dimasa pandemi saat ini kita berkomunikasi sama komunitas seni untuk pelaksanaan wayang ini kita menggunakan virtual dan sudah berjalan sejak dulu dan rutin,” ungkapnya.

Caption Foto :  Pagelaran wayang kulit saat dilaksanakan

Selain itu, selama pandemi Covid-19 tidak ada job, otomatis pelaku seni budaya juga terdampak Covid-19. Untuk itu, bidang kebudayaan gelar pertunjukkan wayang kulit secara virtual untuk membantu kru Dalang, Sinden, Wiyogo, dan perangkat gamelan agar tetap semangat, untuk terus berkarya. 

“Kami berharap, meskipun kondisi pandemi seperti saat ini, tidak menghalangi kegiatan kesenian yang ada di Jombang. Sebab masih ada cara lain selain harus bertatap muka, yakni secara virtual dan dihadiri komunitas seni semua dalangnya ada,” terang Agus.

Ki Dalang Wasis Asmoro menyajikan lakon  “Wahyu Tirto Usada”, yang mengisahkan perjuangan hidup untuk mendapat rahmat dari Allah SWT, agar dalam melakukan pekerjaan kedinasan selalu memperolah kemudahan, keberkahan serta bageblug virus corona segera sirna dari bumi pertiwi, Kota Santri Kabupaten Jombang. Pasangan pelawak Yogi Bagong dan Slendro dalam guyonannya mengajak dan mengingatkan agar seluruh warga tetap disiplin mengikuti himbauan pemerintah, yakni patuh melaksanakan protokol kesehatan menuju tatanan hidup baru, New Normal. 

Pelawak tersebut menyerukan agar para tenaga pendidikan dan siswa sekolah di Kabupaten Jombang tetap mengikuti sistem pendidikan secara daring. Dalam kegiatan sehari-hari disiplin mengenakan masker, rajin cuci tangan pada air mengalir menggunanakan sabun, atau menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak dalam pergaulan. Kepatuhan mengikuti protokol kesehatan juga diterapkan bagi kru wayang kulit, wiyogo, sinden mengenakan masker maupun face shilf. 

Sementara itu, Anom Antono, Sarjana Seni selaku Pelaksana Tugas (Plt) Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang mengatakan, kegiatan uri-uri seni budaya bertujuan untuk terus melestarikan seni kebudayaan di lingkungan masyarakat kita, Kabupaten Jombang. 

“Meski dalam suasana pandemi Covid-19 pelaku seni budaya diharapkan tetap semangat berkarya dan terus berkreasi. Semoga pergelaran wayang kulit  secara virtual ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman pelaku seni budaya,” harapnya.

Pertunjukkan seni budaya wayang kulit atau bentuk seni lainnya bisa dimanfaatkan sebagai media sosialisasi terhadap program kerja pembangunan dinas-dinas terkait seperti Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkup Kabupaten Jombang. Karena peranan dan keberadaan seni budaya bisa fleksibel, mudah bergandeng tangan memajukan pembangunan kemanusiaan.

Bagian lain dari tujuan kami, tambah Anom Antono yang juga Plt Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman ini, adalah membantu pelaku seni untuk terus berkreasi dimasa pandemi corona virus, karena tidak mudah bagi pelaku seni budaya kemudian beralih profesi, sementara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga harus tercukupi.  

“Sebab itu, ayo kita upayakan dan manfaatkan potensi sumber daya bangsa kita, agar bersama bisa bangkit secara ekonomi dengan mengoptimalkan keahlian seniman,” pungkas Anom. (Ila/yn)