Caption Foto : Suasana peringatan 100 Hari Gus Sholah
mediapetisi.net – Seratus hari yang lalu, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menghembuskan nafas terakhir. Dalam memperingati 100 hari momen duka tersebut, Pesantren Tebuireng mengadakan kirim doa’ dan melakukan buka puasa bersama di halaman Masjid Pesantren Tebuireng. Senin (11/05/020).
Acara di hadiri oleh seluruh pengurus pesantren Tebuireng yang belum mudik ke kampung halaman, berjalan dengan hikmad. KH. Syakir Ridwan, Wakil Mudir Ma’had aly Hasyim Asy’ari memimpin pembacaan surat Yasin yang ditunjukkan oleh almarhum KH. Salahuddin Wahid dan di lanjut dengan pembacaan tahlil oleh Kiai Su’udi
Pada sesi terakhir doa’ sekaligus sambutan atas nama pesantren disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. Dalam cicit Hadratussyaikh KH M. hasyim Asy’ari itu, mengucapkan terimakasih kepada seluruh hadirin yang telah meluangkan waktu untuk hadir maupun mengikuti live streaming.
“Saya ucapakan terimakasih kepada seluruh hadirin yang telah mengirimkan doa’ kepada almarhum KH. Salahuddin Wahid. Dengan peringatan dan mengirim doa’ pada ini menjadikan kita sebagai hamba Allah yang selalu merindukan sosok ulama seperti beliau,” terang kiai pengusaha tersebut.
Gus Kikin juga berharap agar dapat meneruskan perjuangan Gus Sholah. Selain itu, beliau juga meceritakan pengalamannya saat-saat terakhir bersama Gus Sholah.
“Beliau sering berpesan kepada saya, bahwa jarak antara beliau dengan rumah terakhir (Maqbaroh) hanya tinggal 40 meter”, ungkap Gus Kikin.
Dari situ, beliau menangkap isyarat bahwa umur beliau memang sudah mendekati guna menghadap sang pencipta. Acara tersebut ditutup dengan ramah tamah dan diadakan buka bersama antara pengasuh dengan pengurus pesantren Tebuireng. “Malam ini pukul 20.30 Wib, juga akan diadakan peringatan secara online dengan aplikasi zoom dan disiarkan live di Youtube Pesantren Tebuireng. (TBI)