Caption Foto : Bupati Jombang saat membuka rapat koordinasi dengan kementerian PPPA

mediapetisi.net – Koordinasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) dengan stakeholder dan penguatan pesantren ramah anak tahun 2019 dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dibuka oleh Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab. Bertempat di ruang rapat Swagata Pendopo Kabupaten Jombang. Senin (18/11/2019).

Dengan adanya koordinasi ini, Jombang menjadi salah satu duta pesantren ramah anak yang mewakili Jawa Timur. Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab memberikan apresiasi kepada Kementrian PPPA yang sejak tahun 2017 telah melakukan kajian dan penelitian dan menjadikan pesantren Darul Ulum menjadi perwakilan Jawa Timur yang bertepatan pada tahun 2019 ini telah di sahkan undang-undang pesantren sehingga muncul ide pesantren ramah anak.

“Selama ini pesantren masih kurang mendapatkan perhatian dari kementrian PPPA, padahal di Pesantren tercetak anak-anak yang menjadi kader bangsa penerus kepemimpinan saat ini. Assesment juga yang telah dilaksanakan oleh Kementrian PPPA ke beberapa pesantren di Indonesia, terutama yang ada di Jawa,” ujarnya. 

Lanjut Mundjidah, semangat dari kementrian PPPA untuk mengangkat pesantren, bahkan Pesantren dari Kabupaten Jombang yang terpilih menjadi percontohan bagi pesantren ramah anak di Jawa Timur, bahkan mewakili secara Nasional, maka Pemerintah Kabupaten Jombang siap untuk mendampingi dan mendukung hal tersebut, apalagi Jombang memiliki sekitar 200 pesantren. Pesantren sendiri telah banyak memberikan konstribusi kepada bangsa dan Negara.  Bahkan, Madrasah ramah anak pertama dan menjadi percontohan bahkan ada di Jombang yaitu MTsN 6 Jombang dan ini ditambah dengan pesantren ramah anak juga berasal dari Kabupaten Jombang yang akan mewakili Jawa Timur. 

“Kami berharap agar kementrian terkait dapat berkolaborasi dalam membuat program dan memperhatikan pesanten yang ada, sehingga diharapkan agar nanti mampu menjadi pesantren yang madiri dengan motto “one pesantren, one program”. Pesantren mampu melahirkan generasi yang sehat, berkualitas dan berakhlaqul karimah,” harapnya.

Sementara itu, Kepala bidang organisasi keagamaan Asisten Deputi Kementerian PPPA RI, Dodik Mochammad Hidayat menampilkan video kekerasan yang ada di pesantren, maka dari rasa prihatin akan hal tersebut tercetusnya pesantren ramah anak. Kabupaten Jombang merupakan kabupaten yang terpilih sebagai model/panel project Pesantren ramah anak di Jawa Timur. Berdasarkan hasil asesment yang lakukan, bahwa Pesantren Darul ulum itu ditetapkan sebagai perwakilan dari Jawa Timur sebagai model.

“Pesantren ramah anak harus ada, karena kekerasan terjadi di semua aspek, semua lembaga, termasuk di pesantren, padahal kekerasan itu seharusnya tidak boleh terjadi lagi. Persebaran kasus kekerasan di lingkungan pondok pesantren, 2017 sampai 2019 masih cukup tinggi dan datanya sudah dirilis secara resmi dan ini bisa diakses di internet,” ungkapnya.

Tingkat kekerasan di Jawa Timur paling tinggi dengan 16 kasus, baik kekerasan seksual maupun kekerasan fisik. Sedangkan persebaran kasusnya di pondok pesantren korbannya laki-laki dan perempuan sama banyak, sedangkan untuk pelakunya didominasi oleh laki-laki ini paling banyak, meskipun perempuannya juga cukup banyak.

“Semua anak itu dijamin oleh undang-undang dasar 1945 tidak boleh mendapatkan kekerasan dan semua anak yang sedang menimba ilmu di pesantren/sekolah/lembaga pendidikan harus mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik maupun psikis. Calon model pesantren yang pertama di Provinsi Jawa Timur berdasarkan kegiatan pelatihan dan asesment pada tanggal 17 dan 20 Oktober di Surabaya adalah Pesantren Darul ulum Peterongan Jombang,” pungkas Dodik.