Caption foto :  Bupati Jombang saat berikan bantuan alat

JOMBANG :Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab hadiri Peringatan maulid nabi Muhammad Saw dan penutup bimbingan sosial, mental, fisik dan ketrampilan kerja angkatan II tahun 2018 UPT PSBR Jombang, Blitar, Bojonegoro dan Pamekasan di lingkungan dinas sosial provinsi Jawa Timur. Bertempat di gedung griya taruna PSBR Jombang. Senin (10/12/2018).

Acara penutup bimbingan sosial, mental, fisik dan ketrampilan kerja tersebut ditutup oleh sekretaris dinas sosial provinsi Jawa Timur. UPT PSBR berguna untuk membina remaja yang putus sekolah dan anak terlantar, karena kurangnya perekonomian. Saat ini di Jawa Timur hanya ada empat (4) tempat yang memiliki UPT PSBR, diantaranya; Jombang, Blitar, Bojonegoro dan Pamekasan.

Selain Bupati Jombang, kegiatan ini juga dihadiri oleh sekretaris dinas sosial provinsi Jawa Timur, kepala dinas sosial kabupaten Jombang, komandan kodim Jombang, wakil dari Polres Jombang.

Dalam kesempatan ini, Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyerahkan secara simbolis bantuan alat yang sesuai dengan jurusannya.

Mereka nantinya setiap individu mendapatkan alat sesuai dengan jurusan masing-masing. jelas Hj.Mundjidah Wahab selesai memberikan bantuan alat  secara simbolis

“Selain itu nantinya anak-anak yang telah mendapat pelatihan dapat bekerja, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan orang lain. Sehingga terbentuk generasi yang mandiri, kreatif, inovatif dan dapat memutus tali Kemiskinan”. Ucapnya Bupati Jombang

Sementara itu kepala UPT PSBR Jombang, M. Yusron menginformasikan bahwa di UPT PSBR terdapat 7Jurusan, jurusan tata rias, otomotif, elektro, bordir, menjahit, membatik dan pertukangan kayu. Untuk jumlah keseluruhan ada 357 anak untuk dibina dan dididik, dengan rincian 107 anak dari Jombang, 58 anak dari Bojonegoro, 80 anak dari Pamekasan dan 85 anak dari Blitar. katanya

Ditempat yang sama Unggul, Sekretaris dinas sosial provinsi Jawa Timur menambahkan, untuk saat ini tingkat keberhasilan dari pelatihan di UPT PSBR provinsi Jawa Timur sekitar 20% – 35% untuk yang berhasil memiliki dan mengembangkan usaha mereka, sedangkan untuk sisanya masih bekerjasama dengan orang lain. Untuk modal yang diberikan oleh dinas sosial provinsi Jawa Timur hanya penyediaan alat, untuk materi biasanya hanya beberapa yang diberikan dari pemerintah daerah masing-masing.

Diharapkan peserta pelatihan yang selama ini telah diberikan pelatihan, agar mereka dapat merubah cara pandang dan pola kehidupan, serta mewujudkan kemandirian untuk mengoptimalkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka terima, pungkas unggul. (rin/yun)