Caption Foto : Kepala SMPN 1 Peterongan saat ditemui di kantornya
mediapetisi.net – SMP Negeri 1 Peterongan berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Tahun 2023 SMP Negeri 1 Peterongan mengusulkan menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri dengan 6 permasalahan yang perlu diselesaikan seperti, kebersihan, sanitasi dan drainase, pemeliharaan dan penanaman pohon, pengelolaan sampah, konservasi air, konservasi energi dan inovasi. Guna menangani 6 permasalahan tersebut SMP negeri 1 Peterongan membentuk 17 Pokja.
Untuk mencapai penghargaan tersebut kepala sekolah bersama warga sekolah yakni kepala sekolah, guru, karyawan, penjaga sekolah, perwakilan dari siswa, perwakilan dari wali murid, pengurus komite membuat kebijakan dengan menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah yang mengarah pada perduli dan berbudaya lingkungan yang menjadi salah satu ciri sekolah Adiwiyata.
“Sedangkan teknik yang kita lakukan untuk bisa menggapai penghargaan Adiwiyata mandiri dengan membentuk tim Adiwiyata dimana tugasnya mengevaluasi sekolah karena dengan evaluasi akan ditemukan kekurangan dan kelemahan berada di SMP Negeri 1 Peterongan. Lalu, dibentuk Pokja untuk menangani permasalahan berkaitan dengan lingkungan,” Moh. Kolil Kepala SMP Negeri 1 Peterongan saat ditemui di ruang kerjanya. Senin (23/10/2023)
Terdapat 17 Pokja di SMP Negeri 1 Peterongan diantaranya, Pokja tanaman, kebersihan, musholla, pemilihan sampah, pengelolaan sampah, bank sampah, kantin dan koperasi sekolah, konservasi energi, konservasi inovasi, sanitasi, drynase, pemeliharaan tanaman, publikasi, kolam, toga, dan hidroponik.
Sedangkan 17 Pokja ini mampu menghasilkan 10 karya inovasi diantaranya, teh bidara celup, teh daun kelor, krispi ontong pisang, pakan lele dari daun pepaya dan daun kaspe, insektisida organik dari kulit bawang merah dan cabe busuk, sampah plastik menjadi bahan bakar, nugget dari kulit pisang, kripik kulit kaspe, kripik Bidara, dan kripik kelor.
“10 karya inovasi bisa tercapai sebab adanya kekompakan antara kepala sekolah, guru, karyawan, serta siswa untuk menuju sekolah Adiwiyata ini sangat dibutuhkan dengan begitu permasalahan dapat teratasi sekaligus menjadi ciri khas SMP negeri 1 Peterongan,” jelas Kolil.
Tidak hanya itu, SMP Negeri 1 Peterongan juga berhasil meraih Adiwiyata tingkat Kabupaten pada tahun 2013, Adiwiyata tingkat Provinsi tabun 2015, Adiwiyata Nasional tahun 2017 Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri pada tahun 2023. Untuk menjadi Adiwiyata Mandiri harus ada komitmen, penyusunan visi misi yang di tuangkan dalam program jangka menengah 4 tahunan lalu dijabarkan menjadi program setiap tahunnya jika tidak ada hal tersebut maka tidak ada target.
Peran serta aktif melibatkan semua warga sekolah dan perlu adanya partisipasi masyarakat sekitar dan wali murid karena jika hanya mengandalkan pihak sekolah tidak akan bisa menuju sekolah Adiwiyata mandiri. Oleh sebab itu, semua pihak bersinergi untuk mensukseskan program Adiwiyata dengan menerapkan perilaku perduli lingkungan hidup.
“Harapannya, kami ingin Adiwiyata mandiri minimal dipertahankan dan maksimal bisa menuju Adiwiyata asean. Kedepannya, akan diadakan pembinaan dan pemeliharaan secara rutin. Disisi lain, supaya warga sekolah dan masyarakat sekitar mempunyai keperdulian dan berbudaya lingkungan,” pungkas Kolil. (iin)