Caption Foto : Kepala Disdagrin Jombang saat memberi pembinaan

mediapetisi.net – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) melaksanakan program kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pemberdayaan Industri dan Peran serta Masyarakat melalui Pelatihan Kue Tradisional yang dibuka oleh Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo. Dihadiri Camat Ngusikan Heru Cahyono, Kabid. Perindustrian Isnainiyah dan diikuti sebanyak 15 pelaku usaha kecil. Bertempat di Balai Desa Sumbernongko Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Senin (26/6/2023)

Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan pelatihan kue Banjar bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan para pelaku usaha kecil dalam pembuatan kue Banjar yang bertujuan  mengangkat kearifan lokal.

“Karena banyak sekali bahan baku lokal dengan harga murah belum dimanfaatkan secara optimal. Kalau kita bisa olah dengan cara dan teknologi yang tepat Insya Allah akan menjadi makanan yang tidak kalah bergengsi dengan makanan yang ada di Toko Modern,” ungkapnya.

Selain dapat menciptakan lapangan kerja, kegiatan pelatihan ini juga untuk memberikan pembekalan bagi ibu rumahtangga agar memiliki jiwa wirausaha yang nantinya bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Karena peran industri kecil di Kabupaten Jombang terbilang sangat baik sebagai salah satu penopang roda perekonomian masyarakat

“Saya berharap kedepannya nanti produk kue Banjar akan semakin berkembang tidak hanya di Kabupaten Jombang tetapi bisa sampai ke luar kota. Demi kelancaran produksi para pelaku usaha kecil, saya mewanti-wanti kepada peserta agar para pelaku usaha juga mengurus dan memiliki legalitas izin usaha seperti NPWP, NIB, Nomor PIRT, Merek dan Sertifikasi Halal sebagai syarat yang harus dimiliki para pelaku usaha industri,” harap Suwignyo.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian melalui Bidang Perindustrian bertugas memberikan pembinaan dan memfasilitasi legalitas usaha, kemudian Bidang Pengembangan memfasilitasi kurasi produk yang selanjutnya membantu pemasaran produk di pasar modern melalui Indomaret, Alfamart yang ada di kabupaten Jombang. Kepada para peserta dianjurkan untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik, karena akan ada pendampingan pembuatan NPWP, NIB, PIRT, Merek, Sertifikasi Halal melalui program SEHATI dari Kementrian Agama dan kepemilikan Akun SIINas melalui aplikasi yang harus dipahami para pelaku usaha Industri. Ada beberapa produk makanan khas Jombang, tetapi pembuatan kue Banjar ini memiliki ciri khas sendiri yang tidak dimiliki kue lainnya.

“Kami berusaha memfasilitasi mulai dari pelatihan ketrampilan, pembuatan desain kemasan,  pengurusan legalitas usaha hingga ke pemasaran produk, tetapi peserta juga harus mempunyai komitmen untuk berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk dengan baik sehingga bisa menjadi salah satu produk unggulan khas Jombang yang kemungkinan akan bekerja sama dengan pusat oleh-oleh sebagai , semoga kedepannya bisa terealisasi,” jelas Suwignyo.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Sumbernongko Sumartono menyampaikan terimakasih kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian atas perhatian dan  kepercayaan yang telah diberikan  untuk memfasilitasi pelatihan kue Banjar kepada warganya. Semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan dan berkesinambungan karena untuk meningkatkan penghasilan masyarakat dusun Cangak Desa Sumbernongko. 

“Semoga kegiatan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Kepada para peserta diharapkan mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga setelah selesai kegiatan ini para peserta mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dengan sebaik mungkin,” pesannya.

Sementara itu, Camat Ngusikan Heru Cahyono menyampaikan, berdasarkan informasi dari Kepala Desa terdapat lebih dari 25 pelaku usaha kue Banjar dengan  berbagai varian rasa. Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan dengan lancar. Semua pelaku usaha mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan, Disdagrin tidak hanya memfasilitasi cara membuat saja tetapi tetapi akan ada materi terkait pengemasan produk, pendampingan pembuatan desain kemasan, legalitas usaha sampai dengan pemasaran, karena kue Banjar ini hanya diproduksi di Dusun Cangak Desa Sumbernongko Kecamatan Ngusikan. 

“Di kecamatan Diwek terdapat juga produsen kue Banjar tetapi  berbeda rasa dan bentuk nya pun tidak sama. Kelebihan kue Banjar ini sangat unik, pembuatan varian rasa tidak bisa menggunakan bahan kimia, hanya bisa menggunakan bahan alami, kue Banjar ini bisa tahan lama karena proses pembuatannya yang cukup rumit. Semoga kedepannya bisa dikembangkan lagi kualitas produk dengan sistem trial and error, mencoba dan mencoba hingga menghasilkan banyak varian rasa. Narasumber yang didatangkan berkompeten di bidangnya mulai dari cara pengemasan produk, pembuatan desain kemasan, pelabelan dan pembuatan Merek,” pungkas Camat Heru. (iin)