Caption Foto : Petani Tebu saat menyerahkan Tebu ke GM PG Tjoekir dan Jajaran Manager

mediapetisi.net – Selamatan buka giling PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula Tjoekir tahun 2023 dengan tema “Era Baru Sinergi Baru Pabrik Gula Tjoekir, Petani dan Seluruh Stakeholder bersama Mitra meraih Laba dan motto “Tiki Tibeh” (Mukti Siji Mukti Kabeh). Dihadiri oleh Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Mewakili Direktur Utama SGN yakni Kepala Divisi Internal Audit dan Manajemen Resiko Fajar Lazuardi, Kepala General Manager Regional Jatim, Ketua SP PTPN X. Forkopimcam Diwek, Perwakilan Bank BNI, Kepala Desa Cukir, serta Karyawan PG. Tjoekir. Bertempat di Gedung Graha Karya Pabrik Gula Tjoekir. Senin (15/05/23)

Wakil Bupati Jombang Sumrambah menyampaikan, Indonesia luar biasa dalam bidang pergulaan tingkat Internasional pada akhir tahun 1800. Teringat gula berarti kembali ke masa akhir tahun 1.800 dan diawal tahun 1.900. Dulu ada orang Semarang namanya Oei Tiong Ham. Ia adalah raja gula Asia. Konon, diceritakan Oei Tiong Ham memproduksi gula sendirian sebanyak 200.000 ton setiap tahunnya. Maka dari itu, kekayaannya waktu lalu sekitar 3 juta golden, sedangkan 1 goldennya bisa dibuat untuk membeli 200 porsi pecel.

Caption Foto : Wabup Sumrambah saat menyerahkan potongan kepada

Menurut Sumrambah, waktu lalu produksi gula pemerintah hanya sekitar 1 juta ton, ditambah swasta rata-rata per tahunnya sekitar 2,3 juta ton. Jika Wing Tio Ham hidup dimasa sekarang maka 10% dari total hasil produksi nasional dapat dilakukan Wing Tio Ham sendiri. 

“Dimana letak permasalahan tersebut sehingga produksi pergulaan semakin tidak kompetitif. Padahal, dulu menjadi eksportir gula. Untuk itu, saya meminta dari perwakilan para petani untuk mengatakan terkait keluhannya, dan pemerintah kabupaten Jombang harus bagaimana agar dapat menjadi daya dorong terhadap produksi pergulaan di kabupaten Jombang,” terangnya.

Ditempat sama, General Manager PG. Tjoekir Abdul Azis Purmali menyampaikan, Selamatan buka Giling sekaligus untuk mohon doa restu proses buka giling 2023 yang akan dimulai pada 23 Mei. Supaya PG Tjoekir menjadi perusahaan sehat dan petaninya bisa menjadi sejahtera. 

‘PG Tjoekir di bangun tahun 1884 oleh seorang Belanda, dalam perjalanannya cukup panjang. Ketika perang dunia ke dua PG. Tjoekir sempat berhenti beroprasi karena berbagai macam kendala, kemudian dalam perang kemerdekaan PG Tjoekir direbut kembali oleh Bangsa Indonesia. Mulai industri, perkebunan hingga peralatan milik bangsa asing karena sebelumnya PG Tjoekir sempat diberi nama PNP 2122, kemudian menjadi PTPN X dan saat ini menjadi PT. Sinergi Gula Nusantara (SGN),” jelasnya. 

Pabrik Gula Tjoekir diberi amanah oleh PT. SGN untuk memproduksi minimal 420.000 Ton dengan rendemen sebesar 7,25 persen. Tapi di setiap kegiatan internal selalu disampaikan bahwa tahun 2023 PG Tjoekir ingin mencetak momentum untuk menghasilkan tebu sebanyak 500.000 Ton. Hal tersebut bukan hal biasa, karena sejak 10 Tahun lalu PG Tjoekir sudah terbiasa mencatat sejarah. Luas area disekitar PG Tjoekir sangat mendukung untuk hal tersebut

“Catatan kami kalau PG Tjoekir kapasitas giling satu hari sekitar 3,800 Ton setara dengan 650 armada truk angkutan tebu. PG Tjoekir disuport sebanyak 750 petani tebu dengan total penebang sebanyak 3200 penebang. Sehingga ini menjadi suatu ekosistem ekonomi tersendiri, bahwa PG Tjoekir benar-benar bisa memberikan kontribusi kepada daerah, bangsa dan negara. Harapan kita semua PG Tjoekir bisa terus tumbuh berkembang,” harap Azis.

Selain itu, Tahun 2023 PG Tjoekir dengan petani menerapkan sistem bagi hasil,  akan memprioritaskan bahwa rendemen sesuai dengan kualitas tebu yang petani kirim ke pabrik. Juga, melakukan revisi sistem bagi hasil yang jauh lebih menarik dari tahun sebelumnya, dengan rendemen 7,5 maka petani akan mendapatkan bagi hasil yang lebih tinggi yaitu 5,26 Kg setiap kwintal tebu. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagai mitra harus sama-sama serius.

“PG Tjoekir sudah siap menerima dan mengolah tebu dari petani, hal itu ditandai dengan kegiatan cethik geni serta wiwit tebang. Semoga dengan Semoga dengan core value akhlak yang disampaikan di BUMN yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif semuanya bisa menjawab tantangan-tantangan yang semakin tidak mudah,” ungkapnya.

Disampaikan Direktur Utama SGN yang diwakili oleh Kepala Divisi Internal Audit dan Manajemen Resiko Fajar Lazuardi ketika diwawancarai mengatakan, PT. SGN membawahi 36 pabrik gula di Indonesia. Jadi, untuk Jawa Timur merupakan wilayah pabrik gula paling banyak di Indonesia terdiri dari PTPN X dan PTPN XI, Pabrik Gula Tjoekir salah satunya. Pabrik Gula Tjoekir harapan PT SGN bisa memberikan laba seperti sebelumnya. Pabrik gula di Jawa Timur  yang memberikan rendemen bagus salah satunya yaitu PG Tjoekir. 

“PG Tjoekir merupakan pabrik gula andalan dari PT SGN. Apalagi Bapak Wakil Bupati Jombang memberikan dukungan kepada PT SGN Pabrik Gula Tjoekir, dan mendukung para petani. PT SGN menargetkan gula 1 juta ton, kalau PG Tjoekir berdasarkan laporan GM PG Tjoekir menargetkan 500 ribu ton. Jika hal tersebut rendemen 7 paling tidak sekitar 35.000 ribu ton. Untuk memenuhi hal tersebut kabupaten Jombang harus bersatu artinya pemkab, petani, dan pabrik gula bisa memberikan kontribusi yang positif,” tandasnya.

Sementara itu, Perwakilan petani tebu, Imron Rosadi mengatakan, beberapa harapannya kepada PG Tjoekir diantaranya PG Tjoekir dan petani tebu memiliki hubungan yang baik, semakin banyaknya penampungan tebu di wilayah Kabupaten Jombang dan berdirinya pabrik gula baru di sekitar wilayah pabrik gula Jombang, petani tebu berharap kerjasama yang baik antara petani yang dinaungi oleh beberapa koperasi di PG Tjoekir.

“Sehingga, dapat meningkatkan kerjasama yang baik agar kedua belah pihak. Terjalinnya hubungan yang baik akan memunculkan simbiosis mutualisme yang berarti saling menguntungkan,” pungkasnya. (iin)