Caption Foto : Pengurus Askab PSSI Jombang 2023 – 2027 dari kiri: Edy Musyadad, Bagus Raditya Parakitri, Gufron, H M Syarif Hidayatulloh, Lutfi Kurniawan, Setyo Praftomo.

mediapetisi.net – Kongres Luar Biasa (KLB) Askab PSSI Jombang digelar untuk mengisi kekosongan Ketua Umum, Wakil dan dan Esco yang telah mengundurkan diri pada tahun 2022 lalu. Pengurus hasil KLB akan bekerja dalam masa bakti 2023 – 2027.

KLB dipimpin Anas Sulaiman Bidang Komite Sepakbola Asprov PSSI Jatim, didampingi Adi Firmansyah, Komisi Pemilihan dan Azib sebagai Komisi Banding dari Askab PSSI Jombang.

KLB dibuka oleh Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab yang diwakilkan kepada Bambang Nurwijanto, Kadisporapar Jombang. 

Hadir menyaksikan KLB diantaranya H Purnomo Komisi Perwasitan mewakili Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh. 

Mendampingi Kadisporapar, Ketua KONI Jombang Heru Ariwanto bersama Sekretaris KONI Jombang Agus Budi Nugroho. Hadir juga perwakilan dari Polres Jombang, dari Kodim 0814, dan 15 dari 16 Vouter (pemilik suara) serta 21 peninjau yang berasal dari klub anggota Askab PSSI Jombang. Bertempat di Ruang Rapat Suro Adiningrat Kantor Pemkab Jombang. Sabtu (13/5/2023)

Penetapan Gus Sentot panggilan akrab M. Syarif Hidayatulloh sebagai Ketua Umum Askab PSSI Jombang, cukup singkat karena 15 Vouter telah menyatakan secara tertulis mendukung calon tunggal, Gus Sentot. Sehingga pimpinan Sidang langsung membacakan susunan pengurus terpilih. Yakni, Ketua Umum H. M. Syarif Hidayatulloh, Wakil Ketua Umum Gufron.

Selain itu, disampaikan pula lima orang anggota Komite Eksekutif Askab PSSI Jombang, yakni Setyo Praftomo (dari Askab PSSI Jombang), Lutfi Kurniawan (Anggota DPRD Jombang dari Partai PPP), Edy Musyadad (dari unsur klub sepak bola), Bagus Raditya Parakitri (pemerhati sepak bola Jombang), Anifatul Ulyawati  (dari unsur pemerhati sepak bola perempuan). 

Bupati Jombang dalam sambutannya yang dibacakan Kadisporapar mengharapkan Ketua Umum terpilih bisa meningkatkan pola pembinaan dan prestasi sepak bola di Kabupaten Jombang. Pola sepak bola sekarang berbeda. Sekarang prioritas pembinaan usia dini, mengembangkan dan membangkitkan sekolah sepak bola (SSB). 

“Pemain usia diatas 23 tahun sudah bukan lagi menjadi binaan Askab. Kepada ketua terpilih setidaknya mengimplementasikan peningkatan SDM pelatih dan wasit.  Roh sepak bola ada ditangan pelatih yang berkualitas, bersertifikat. Begitu pula SDM wasit,  butuh wasit berkarakter fair play, netral dan tegas di lapangan,” tandasnya.

Sementara itu Gus Sentot berjanji akan fokus pembinaan usia dini. Akan turun ke bawah untuk berkoordinasi, mencari titik temu dan solusi problem sepak bola di bawah (klub). Intinya kita komunikasi, agar tidak ada jarak antara pengurus dan klub. Mencari solusi bagaimana sepak bola bisa maju dan berkembang.

“Tentang kecukupan anggaran kita akan mencari alternatif, karena itu saya mengajak teman di DPRD masuk menjadi pengurus agar bisa mencari dana. Paling tidak, pokir anggota DPRD bisa disalurkan ke bidang olahraga,” tandas Gus Sentot. (iin)