Caption foto : Sumrambah saat lepas balon

mediapetisi.net – STIE PGRI Dewantara Jombang gelar Pelatihan Milenial Creative Preneur dengan tema “Stop Asking Start Creating” dibuka oleh Wakil Bupati Jombang Sumrambah SP. ditandai dengan pelepasan balon dan pemotongan tumpeng. Dihadiri Ketua PPLP PT. PGRI dan Anggota, Ketua STIE PGRI Dewantara dan Jajarannya serta peserta pelatihan. Bertempat di Lapangan Basket STIE PGRI Dewantara Jombang. Minggu (21/4/2019).

Wakil Bupati Jombang Sumrambah SP.  menceritakan kisah inspiratif kepada PEMUDA (Pengusaha Muda Dewantara) yang didalam kisah tersebut mengandung makna tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Kalau ingin berhasil menjadi pengusaha yang sukses harus memiliki mimpi, keyakinan, doa, strategi dan keberanian untuk menjalankan strategi yang dibuat serta kerja keras.

“Sistem usaha ada yang namanya kapital sosial/modal sosial, seseorang akan berhasil dan menjadi pengusaha yang sukses, serta survive dalam hidupnya jika mempunyai modal sosial berupa niat/keyakinan/kepercayaan diri, kebersamaan/bersatu, memiliki jaringan, informasi dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus dikuasi,” ungkapnya.

Sementara itu  ketua STIE PGRI Dewantara Jombang, Dra. Yuniep Mujati Suaidah, M.Si bahwa pelatihan creative preneur merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Dewantara Jombang dan tahun ini adalah tahun kedua. Peserta pelatihan creative preneur adalah siswa yang baru lulus dari SLTA sederajat tahun ini, dengan tujuan agar siswa yang sudah lulus kalau tidak bisa melanjutkan kuliah tidak menjadi pengangguran dan tidak tergantung pada orang tua, akan tetapu dapat mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jombang. 

“Saya berharap dari pelatihan ini peserta dapat menjalankan usaha sendiri dan mempunyai pendapatan, sehingga bisa menggerakkan perekonomian Indonesia pada umumnya dan kabupaten Jombang pada khususnya. Pelatihan ini akan secara terus-menerus, serta berharap mendapat dukungan dari pemerintah daerah yang dapat diwujudkan dengan kerjasama secara resmi,” harapnya.

Sebenarnya Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 1800 itang yang terdiri dari berbagai sekolah SLTA Sederajat, tetapi dilakukan seleksi hingga menjadi 500 peserta sesuai dengan kapasitas dan untuk efektivitas pelatihan.

Senada dengan DR. Dwi Ermayanti S.E, MM, selaku ketua 3 STIE PGRI Dewantara. Ia mengatakan bahwa, seleksi peserta dilakukan dengan keilmuan dan produk dari peserta. Pelatihan dilaksanakan dengan 2 cara, yakni: secara online dan offline. Pelatihan secara online sudah dilaksanakan sejak 5 April 2019 lalu dan saat ini merupakan pelatihan secara offline dengan mempertemukan peserta dengan mahasiswa STIE PGRI Dewantara yang telah memiliki usaha, serta mengelompokkan peserta sesuai dengan bidang-bidangnya.

Untuk saat ini pelatihan yang dilakukan secara online masih menggunakan aplikasi gratis yang telah tersedia, namun kedepannya nanti akan menggunakan aplikasi yang lebih bagus, pungkasnya. (rin/yun)