Caption Foto : Wabup Jombang, Sekda dan Kepala Bappeda saat jadi nara sumber Warjok Kebon Rojo
mediapetisi.net – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar Dialog Interaktif Warung Pojok Kebon Rojo dengan tema “Pengembangan kawasan agropolitan sebagai salah satu langkah pemulihan ekonomi dampak Covid-19”. Nara sumber yang dihadirkan diantaranya Wakil Bupati Jombang, Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda dan dipandu oleh Cak Giono. Bertempat di Ruang Bung Tomo Kantor Pemerintah Kabupaten Jombang. Selasa (8/12/2020)
Cak Giono menyampaikan dialog interaktif Warung Pojok Kebon Rojo tersebut untuk mewujudkan sinergitas dan harmonisasi antar organisasi perangkat daerah dalam pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Jombang dalam pemulihan ekonomi dampak Covid-19.
Hal tersebut ditanggapi oleh Wakil Bupati Jombang Sumrambah bahwa pandemi Covid-19 yang riskan tersebut, ternyata salah satu sektor yang tumbuh adalah sektor pertanian, jadi dari barang yang ada sudah mengalami kenaikan hampir 27%. Melihat kondisi seperti ini akhirnya sesuai dengan RPJMD Kabupaten Jombang. Bupati, Wakil Bupati dan Bappeda bahwa salah satu cara paling memungkinkan untuk mempercepat kekuatan ekonomi rakyat adalah dengan pengembangan kawasan agropolitan yang ada di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Mojowarno, Bareng, Ngoro dan Wonosalam.
Caption Foto : Kepala Desa yang mendapat penghargaan
“Panglimanya ada Pak Prijo dari Dinas Pertanian, Bu Murti Cahyani dari Perikanan dan Ketahanan Pangan serta Pak Imam Sutrisno dari Peternakan yang akan mengembangkan di wilayah – wilayah tersebut berdasarkan potensi yang ada dan cocok dengan lahan, iklim dan tanah. Sedangkan pengembang sektor pertanian bukan berbasis konvensional tetapi mengolahnya menjadi konsep agropolitan,” terangnya.
Menurut Sumrambah, hal tersebut memang kajian Bappeda dan akan tetap dilakukan secara bertahap mulai tahun 2020 serta sudah akan dilakukan pengembangan pada sektor komoditas-komoditas tertentu di 4 Kecamatan tersebut. Kalau ini bisa berkembang, negara kita adalah negara agraris jika tidak dikelola dengan baik melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan tehnologi maka negara agraris bisa hilang. Padahal banyak kajian dari para ilmuan dan intelektual di Dunia mengatakan abad kedepan adalah abad pangan, maka kita persiapkan untuk pertanian dengan kita mulai penataan kawasan agropolitan secara utuh, kita kaji dan kita laksanakan.
“Insyaallah menurut Bupati ini akan menjadi percontohan besar bagi tata kelola ekonomi bangsa. Agraris bukan hanya sistem tanah, agraris bukan hanya sistem tata kelola ekonomi daerah. Orang Agraris itu pasti rukun, agraris itu saling bahu membahu pada tingkat ekonomi. Kemudian kalo ada sentuhan ilmu pengetahuan dan tehnologi maka beras bisa kita kelola menjadi beras super dan bisa kita kirim keluar negeri (ekspor) itulah hal yang tidak pernah di fikirkan makanya itulah fungsi di gabungkannya ilmu pengetahuan dan tehnologi. Kepada semua masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan 3 M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan menjaga jarak,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Akhmad Jazuli mengatakan selama masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Jombang tidak ada kendala terkait pelayanan kepada masyarakat seperti pelayanan administrasi kependudukan dilakukan secara online. Selain itu, pelayanan perijinan maupun pajak juga dilaksanakan secara online. Di bidang pendidikan juga dilaksanakan secara daring meskipun ada kendala pada jaringan di desa yang sulit dijangkau. Begitu juga di pelayanan Dinas lainnya, jelasnya.
Sedangkan Budi Nugroho Kepala Bappeda Kabupaten Jombang mengatakan, dengan adanya Covid-19 tersebut sehingga ada refocusing anggaran, kebetulan ada perintah dari pusat untuk menangani pandemi Covid-19 melalui Intruksi Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun 2020 bahwa anggaran harus di refocusing sebesar 50% yang mencakup belanja modal, belanja barang dan jasa, belanja pegawai. Pemotongan anggaran 50% diarahkan untuk penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan dampak ekonomi.
“Sehingga di Tahun 2020 untuk penanggulangan kesehatan dan bantuan langsung tunai sekitar Rp. 179 Milyar lebih dan untuk pemulihan dampak ekonomi sebesar Rp. 240 Milyar lebih. Sedangkan proyek – proyek besar di tunda demi penanggulangan Covid-19 selaras dengan upaya pemerintah pusat bagaimana mewujudkan kesehatan pulih serta ekonomi bangkit,” pungkasnya.
Di sela – sela dialog, Wabup Sumrambah memberikan hadiah pelunasan PBB P2 tahun 2020 serta penyerahan penghargaan pada kecamatan lunas PBB tercepat yakni Kecamatan Kudu 30 Juni 2020, Plandaan 1 Juli 2020 dan Kabuh 3 Juli 2020. Sedangkan kategori petugas pemungut berprestasi diantaranya Munir, Yasin dan Solikin. Untuk kategori Desa lunas tercepat yakni Desa Made 14 Februari 2020, Desa Alang-Alang Caruban 14 Februari 2020 dan Desa Cupak 6 Maret 2020.
Selain itu, ada penyerahan bantuan dari sumber dana insentif daerah tahun 2020 dari Dinas Pertanian kendaraan roda tiga sebanyak 2 unit untuk asosiasi komoditas Kecamatan Ngoro. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan yakni gudang lumbung dan lantai jemur untuk kelompok lumbung Desa Ngampungan, sahabat Tani desa Dondek kelompok lumbung Makmur Desa menganto. Sedangkan dari Dinas Peternakan yakni alat pengolah Produk susu homogeniser untuk kelompok wanita Tani Perah Jaya Desa Carangwulung, paket budidaya kelinci untuk kelompok II dan paket budidaya kelinci untuk kelompok muda berkarya Desa Jarak Wonosalam. (yn)