Implementasi Kampung Tangguh Harus Dilaksanakan Serentak Di Kabupaten Jombang

Caption Foto : Bupati Jombang saat pemaparan

mediapetisi.net – Rapat Koordinasi Forkopimcam (Danramil, Kapolsek, Camat) dari 21 Kecamatan di kabupaten Jombang bersama Forkopimda (Bupati, Dandim, Kapolres) dalam rangka meningkatkan sinergitas dan soliditas penanganan penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Jombang. Bertempat di Aula Makodim 0814 Jombang. Selasa (23/6/2020)

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan bahwa Kabupaten Jombang sampai saat ini masih masuk dalam zona merah, terus bekerja keras, bekerja lebih optimal dan lebih bersemangat lagi untuk melakukan langkah langkah percepatan penanggulangan penanganan penyebaran virus Covid 19. Karena di Kabupaten Jombang yang terkonfirmasi Covid-19 mencapai angka 196 orang dan tingkat kesembuhannya paling rendah. 

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas peran serta seluruh aparatur, gugus tugas covid-19, 3 pilar, yang telah bersama sama dengan pemerintahan desa, masyarakat bahu membahu, bekerja keras penuh kebersamaan, gotong royong dan bertekad menanggulangi dan memutus rantai penyebaran Covid 19. Segala bentuk Ikhtiar mulai dari yang bersifat religi hingga lahir telah di laksanakan di kabupaten Jombang,” ungkapnya.  

Lanjut Mundjidah, Tiga Pilar sebagai ujung tombak perkuat koordinasi, tetap terus bersemangat dan tegas didalam menegakkan Protokol Kesehatan ditengah masyarakat. Sebab tidak ada obat yang paling manjur saat ini kecuali disiplin melaksanakan protokol kesehatan. 

Mundjidah juga menyinggung, mau tidak mau apa yang dinamakan tatanan normal baru, atau new normal harus benar benar diterapkan juga di Kabupaten Jombang. Baik di tempat di pasar, pelayanan masyarakat, tempat wisata, hotel, rumah sakit  juga pesantren. Sehingga konsep Kampung Tangguh merupakan solusi yang harus dilaksanakan semua desa. Semua masyarakat disiplin dan taat pada protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. 

“Implementasi Kampung tangguh harus dilaksanakan serentak, sehingga akan lahir Desa Tangguh, Pesantren Tangguh, Rumah Sakit Tangguh, Pasar Tangguh, semuanya telah Tangguh menghadapi dan beradaptasi dengan Covid 19,” terangnya.

Sementara itu, Dandim 0814 Letkol Inf Triyono menyampaikan bahwa 3 pilar harus makin memantapkan diri dalam menyamakan persepsi, serta memahami langkah langkah dan target yang harus dicapai dalam penanganan  penyebaran Covid-19 yang semakin terus meningkat. “Kita jangan lemah dan jangan merasa kalah, tapi kita semua harus bersatu dalam menekan laju Covid-19, tentu dengan soliditas yang kuat dimulai dari keluarga kita, lingkungan kita, institusi kita, Kabupaten kita, Provinsi kita bahkan untuk negara kita ini,” tegasnya.

Dalam rakor tersebut, Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho, S.I.K menyampaikan bahwa Konsep Kampung Tangguh yang melibatkan peran serta masyarakat memiliki kontribusi besar dalam penguatan ketahanan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Konsep yang menjunjung tinggi rasa gotong royong dan menumbuhkan kepedulian dan kesadaran pada diri sendiri dan orang lain ini sangat bagus dikembangkan disemua desa. Selain masyarakat akan tangguh didalam menangani masalah kesehatan, masyarakat juga tangguh dalam menjaga keamanan.

“Silahkan saja jika Kampung Tangguh ini nantinya akan dilombakan guna  memotivasi dan memberikan semangat bagi masyarakat. Harapan dengan adanya Kampung Tangguh disetiap desa ini, Kabupaten Jombang yang kita cintai ini dapat berubah dari zona warna merah  berangsur menjadi warna oranye dan selanjutnya menjadi hijau, namun yang kita harapkan jangan hanya bekerja karena lomba, natkan dengan tulus ikhlas menjadikan kampung yang benar benar tangguh,” pungkas Kapolres.

Diakhir Rakor tersebut, Sekdakab Jombang DR. Akh. Jazuli memimpin jalannya dialog dan tanya jawab. Para Camat, Danramil dan Kapolsek diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan juga persoalan yang dihadapi yang selanjutnya dijawab langsung oleh Forkopimda juga Gugus Tugas Covid Kabupaten Jombang. (yn)