Caption Foto : Kapolres bersama Bupati dan Forkopimda lainnya saat tinjau di Desa Kepatihan
mediapetisi.net – Kapolres Jombang bersama Bupati Jombang, Dandim dan Ketua DPRD melakukan peninjauan pembentukan Kampung Tangguh di Desa Sengon dan Desa Kepatihan berbasiskan Problem oriented Policing (P.O.P) dengan semangat Gotong Royong antara Masyarakat bersama Polri, Pemkab dan TNI yang diasistensi oleh Pamatwil Kabidlabfor Polda Jatim AKBP. Haris Aksara, SH. Rabu (27/5/2020)
Kapolres Jombang AKBP. Boby Pa’ludin Tambunan SIK. MH. mengungkapkan, pertimbangan ditunjuknya Desa Sengkn dan Desa Kepatihan tersebut, karena saat ini kedua wilayah itu memiliki jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Adapun yang melatarbelakangi pembentukan kampung tangguh ini adalah pandemi Covid-19 yang memiliki potensi meninggi eskalasinya sehingga semua orang maupun semua daerah berusaha secara mandiri untuk melawan,” ujarnya.
Menurut Boby, Desa Sengon RW 3B – Jombang dibentuk Kampung Tangguh Covid-19 karena kampung tersebut terdapat 84 KK terdapat 3 orang Positif Covid-19 dan 6 org OTG. Dalam peninjauan tersebut ada beberap SOP Kampung Tangguh dan unggulan yang dilakukan diantaranya pembentukan portal pintu masuk serta penerapan one gate system, tempat cuci tangan di setiap rumah, SOP keluar masuk kampung dan pendataan warga pendatang, pelaksanaan rapid test kepada 6 orang OTG dengan hasil Non Reaktif.
“Selanjutnya optimalisasi budaya jimpitan yang digunakan untuk kekuatan lumbung pangan, penyiapan masakan oleh warga kepada warga isolasi, pembuatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di beberapa halaman rumah, sosialisasi cegah covid dan pemulasaran jenazah oleh Dinkes Jombang, berjemur dan Olahraga setiap pagi bagi masyarakat, pembentukan Pos Siskamling siaga covid-19 dan pembentukan Grup WA sebagai sumber komunikasi warga Kampung Tangguh,” terangnya.
Lanjut Kapolres, Kampung Tangguh Desa Kepatihan RW 9 Jombang terdapat 91 KK, 1 orang positif Covid-19 dan 10 orang OTG. SOP Kampung Tangguh dan unggulan diantaranya pemasangan 40 unit CCTV untuk penguatan system keamanan di kampung tangguh, adanya Kurir online siaga Covid-19 untuk antar barang dengan 2 tenaga relawan, kemandirian warga dalam pembuatan disinfektan dan hand sanitizer yang dibagikan gratis kepada warga, pemberdayaan UMKM untuk pembuatan masker.
Selanjutnya masker dibeli oleh desa dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, pembentukan portal pintu masuk serta penerapan one gate system, penyiapan tempat cuci tangan di setiap rumah, SOP keluar masuk kampung dan pendataan warga pendatang, pelaksanaan rapid kepada 10 orang OTG dengan hasil Non Reaktif, optimalisasi budaya Jimpitan untuk kekuatan lumbung pangan, penyiapan masakan oleh warga kepada warga isolasi, pembuatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di bbrp halaman rumah, pembuatan Poskamling siaga Covid-19 untuk menjaga keamanan sekaligus pengawasan terhadap warga yang keluar dan masuk desa Kepatihan, pembentukan Grup WA sebagai sumber komunikasi warga Kampung Tangguh dan Bank sampah sebagai potensi ekonomi warga,” urainya.
Pelaksanaan Kampung Tangguh dilaksanakan secara bertahap dengan rincian tahap persiapan selama 3 hari dan tahap kemandirian menuju masyarakat tangguh selama 14 hari, selanjutnya akan dilakukan asistensi pemantapan selama 14 hari sehingga total asistensi pelaksanaan Kampung Tangguh selama 30 hari, untuk menuju new normal life, pungkas Kapolres Jombang. (yn)