Caption Foto : Bupati Jombang didampingi Forkopimda saat menandatangani prasasti pencanangan hari jadi pemkab Jombang
mediapetisi.net – Upacara Peringatan Hari Jadi ke 74 Provinsi Jawa Timur dan Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ke 109 Tahun 2019. Bertempat di lapangan Kantor pemerintah kabupaten Jombang. Senin (21/10/2019).
Upacara peringatan dirangkai dengan persiapan pasukan upacar, pembacaan sejarah singkat, acara inti dan Bupati Jombang sebagai pembina upacara yang didalamnya terdapat penghormatan kepada bendera lambang daerah pemerintah Provinsi Jawa Timur dan lambang daerah Kabupaten Jombang. Selain itu, setelah upacara dilakukan Bupati Jombang menandatangani prasasti pencanangan hari jadi pemerintah Kabupaten Jombang dan Bupati Jombang didampingi jajaran Forkopimda menyerahkan piala dan piagam kepada juara lomba sinergitas kecamatan tingkat Kabupaten tahun 2019 yang diraih oleh Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Diwek dan kecamatan Mojoagung, serta memberikan papan nama jalan atas nama Jl. Bupati R. Soedirman yang akan menggantikan nama Jl. Pattimura.
Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh ASN lingkup Pemkab Jombang yang ikut upacara sebagai wujud disiplin sebagai ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Ini juga sebagai momentum untuk membangun semangat sehingga kinerja mengalami peningkatan secara kualitas, kuantitas maupun pencapaiannya. Upacara ini juga diharapkan tidak hanya dianggap sebagai seremonial belaka tetapi tolak ukur kinerja yang baik dengan semangat dan semangat, sehingga program kerja yang direncanakan dapat terwujud.
“Peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur yang ditandai dengan penyelenggaraan pemerintahan pada tanggal 12 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo sebagai Gubernur yang melandasi penentuan hari jadi Provinsi Jawa Timur. Masyarakat Jawa Timur yang kental dengan semangat gotong royong, pelopor perjuangan, toleran dan agamis menjadi modal dasar pembangunan yang sangat fundamental sejak kepemimpinan terdahulu yang mencerminkan semangat juang dan kebersamaan masyarakat dengan capaian pembangunan yang ada di Jawa Timur dengan tujuan mewujudkan Nawa Bhakti Satya untuk Jawa Timur maju dan sejahtera,” ungkapnya.
Menurut Mundjidah, Penetapan hari jadi pemerintah Kabupaten Jombang diperlukan untuk menumbuhkembangkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat, membangun kebanggaan daerah dan mendorong semangat, serta memajukan Kabupaten Jombang. Selain itu, untuk melestarikan dan menanamkan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari pendahulu, serta untuk menguatkan jati diri masyarakat kabupaten Jombang, sehingga disepakati pada tanggal 21 Oktober sebagai hari jadi pemerintah Kabupaten Jombang. Kesepakatan tersebut diambil dari beberapa opsi dan bukti dokumen yang kuat dan jelas yang ada di dokumen pemerintah Hindia Belanda nomor 553 tentang penghapusan Kabupaten Sidayu dan pemecahan kabupaten Mojokerto menjadi Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang pada tahun 1910.
“Hari jadi pemerintah Kabupaten Jombang merupakan jati diri daerah yang perlu dihormati, dilestarikan dan diperingati oleh seluruh lapisan masyarakat Jombang agar menumbuhkan semangat juang patriotisme, kesatuan bangsa, kemandirian, suri tauladan dan nilai luhur para pendahulu bagi generasi muda untuk mencapai cita-cita bangsa. Hari jadi pemerintah Kabupaten Jombang juga berurutan dengan hari santri Nasional (22 Oktober) sebagai bukti bahwa Jombang tidak dapat dipisahkan dengan Pesantren. Mundjidah juga mengajak semua elemen untuk bergandengan tangan membangun Jombang dan Jawa Timur menuju kesejahteraan yang lebih baik dan berkeadilan dalam bingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1995,” terangnya.
Mundjidah berharap untuk tahun berikutnya agar seluruh masyarakat, mulai dari tingkat desa dan institusi untuk menyemarakkan hari jadi pemerintah Kabupaten Jombang. Nantinya pemerintah Kabupaten Jombang juga akan melaksanakan upacara dan peringatan untuk lebih meningkatkan rasa semangat dan patriotisme, serta motivasi kepada masyarakat kabupaten Jombang, pungkasnya. (rin)