Caption Foto : Gubernur Jatim didampingi Wakil Gubernur saat sambutan

mediapetisi.net – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Upacara peringatan HUT Provinsi Jawa Timur ke-74 di Gedung Negara Grahadi Surabaya dengan tema “Semangat Nawa Bhakti Satya, Untuk Jawa Timur Maju dan Sejahtera”. Dihadiri Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pimpinan Forkopimda, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, Pangkoarmada II,  Kepala Perwakilan Negara Sahabat, Bupati/Walikota se-Jawa Timur, dan sejumlah Tokoh agama, Masyarakat, Rektor serta Pimpinan parpol. 

Bertepatan dengan peringatan HUT Provinsi Jawa Timur ke-74, Gubernur Khofifah Indar Parawansa berpesan agar masyarakat Jawa Timur terus merawat dan menjaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan.

“Jawa Timur harus menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh warga bangsa yang beraneka suku, agama, budaya, tradisi, dan adat istiadat. Karena Jawa Timur adalah bagian integral NKRI sehingga kemajemukan, kebhinnekaan, dan keragaman harus dijaga agar berseiring secara harmoni sesuai bhakti ke – 9 Nawa Bhakti Satya yaitu Jatim Harmoni ,” ungkap Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Sabtu (12/10/2019) 

Menurut Khofifah, sekalipun terjadi gesekan akibat perbedaan pendapat dan pandangan di masyarakat hendaknya tidak diperuncing dan dibesar-besarkan. Sebaliknya, prinsip tabayyun harus senantiasa dikedepankan agar terhindar dari upaya pecah belah dan adu domba dari pihak yang tidak ingin Indonesia maju. 

“Upaya pecah belah salah satunya dilakukan dengan menyebar fitnah, berita bohong atau hoax dan provokasi melalui berbagai kanal informasi. Semburan fitnah, kabar bohong, dan provokasi yang massif tersebut jika tidak disaring maka akan berbuntut pada konflik horisontal di tengah-tengah masyarakat. Kalau suasana Jawa Timur tidak aman dan kondusif maka akan merugikan seluruh pihak. Aktivitas ekonomi, pendidikan, pemerintahan, kesehatan, dan lain sebagainya juga ikut tersendat. Kalau seperti itu dapat menghambat kemajuan Jawa Timur. Ini yang harus kita pahami bersama,” ujarnya. 

Lanjut Khofifah, Jawa Timur sudah berusia 74 tahun harus menjadi contoh bagi daerah lain bagaimana cara merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Jawa Timur harus menjadi contoh bagaimana modernisasi dan pembangunan berjalan serasi dengan akar kebudayaan masyarakat Jawa Timur yang penuh gotong royong, toleran, santun, dan agamis, harapnya.

Perlu diketahui, Perayaan Hari Jadi ke-74 Provinsi Jawa Timur  juga akan dimeriahkan melalui pesta dan hiburan rakyat yang akan diselenggarakan  pada tanggal 13 Oktober di halaman Gedung Negara Grahadi di  sepanjang Jalan Gubernur Suryo. Akan ada panggung hiburan, musisi ibu kota hingga sajian 20 ribu makanan yang bisa didapatkan secara gratis. (Humas Jatim)