Caption Foto : Bupati Jombang bersama Wabup dan undangan

mediapetisi.net – Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab membuka Sarasehan Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 72 tahun 2019 dengan tema “Revitalisasi Kelembagaan Koperasi Aktif Menuju Koperasi Sehat Usaha Mikro Kuat”. Dihadiri  200 orang insan dan penggerak koperasi di kabupaten Jombang mulai dari pengurus, pengawas, manajer, karyawan Koperasi di Jombang, baik dari KUD, KPRI, PKPRI, KOPWAN, KOPKAR, KOPTAN KSP, KSU, KEPPONTREN dan KSP POLA SYARIAH. Bertempat di Pendopo kabupaten Jombang. Selasa (3/9/2019)

Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan salah satu cara merawat NKRI adalah dengan bagaimana menguatkan eksistensi perekonomian Indonesia melalui koperasi. Sarasehan tersebut dapat memberikan semangat revitalisasi agar menjadi koperasi yang sehat, kelengkapan para peserta yang hadir dari berbagai unit koperasi di Kabupaten Jombang ini kedepan agar semakin semangat dan perkoperasian di Jombang akan disehatkan melalui sarasehan seperti yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang.

“Tujuan dilaksanakannya sarasehan ini diantaranya untuk meningkatkan optimalisasi gerakan koperasi di Kabupaten Jombang, mendorong perekonomian di Jombang dan gerakan koperasi di Kabupaten Jombang diharapkan bisa menumbuhkan pelaku wirausaha baru dan pengusaha yang telah ada,” ucapnya.

Lanjut Mundjidah, peserta sarasehan ini juga nanti akan secara langsung berkesempatan dialog bersama Wakil Bupati Jombang dan perwakilan Dinas Koperasi Jawa Timur, hal ini merupakan sebuah upaya pembinaan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang untuk menyehatkan melalui terobosan-terobosan yang sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi untuk koperasi dan dengan sarasehan ini agar tercapainya SDM Kabupaten Jombang yang unggul untuk indonesia maju, dengan tekat siap berubah dalam mensipkapi tantangan kekinian yang sudah berbasis ditigal, dengan demikian dikoperasi sekarang tidak hanya mengandalkan ibu-ibu tetapi harus disertai dengan generasi milenial yang paham akan teknologi.

“Tantangan baru yang dihadapi oleh koperasi ini tidak hanya mengubah cara berbisnis, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semata namun menyangkut persoalan mindset serat merubah tata kelola yang harus kita lakukan perubahan, dalam konteks itu koperasi harus melakukan reformasi, semuanya harus dapat menerima kondisi seperti sekarang karena ini adalah tantangan kita,” ujarnya.

Reformasi koperasi secara total yang dilakukan di 5 tahun terakhir ini pada dasarnya mendorong beradaptasi dan bertransformasi dalam mengahadapi lingkungan yang dinamis, kami berharap melalui pengelolaan koperasi secara profesional, demokratis, dalam usaha dan kegiatan yang banyak menyentuh kebutuhan masyarakat tanpa menghilangkan jati diri koperasi itu sendiri. “Dari 831 Koperasi di Jombang yang aktif, saat ini masih sekitar 665 unit. Untuk itu, saya mendorong untuk segera merehabilitasi, dengan melakukan penguatan sistem database koperasi,kelembagaan dan menyehatkan koperasi yang masih lemah. Bagaimanapun koperasi sebagai soko guru perekonomian harus bisa kuat, mengakar menjadi akar budaya ekonomi bangsa, dan harus sesuai dengan kebutuhan saat ini dan kekinian,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Jombang selaku narasumber dalam paparannya mendorong para insan dan penggerak Koperasi untuk melakukan Reformasi Total Koperasi Di Era Revolusi Industri 4.0 sebagaimana tema Nasional.  Sebagaimana kita maklumi bersama, saat ini kita tengah berada pada era dimana digitalisasi mewarnai kehidupan industri yang merembet pada perilaku keseharian masyarakat. Disadari atau tidak, Koperasi Indonesia harus memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang handal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian. Tantangan baru yang dihadapi oleh dunia perkoperasian kita, tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semata, namun menyangkut persoalan mindset dan juga perubahan dalam sistem tata kelola, pungkasnya. (yun)