Caption foto : Kajari Jombang saat jadi Inspektur Upacara
JOMBANG :Kepala Kejaksaan Negeri Jombang Syafiruddin SH. MH menjadi Pembina Upacara di SMA Negeri Ngoro Jombang dalam rangka melaksanakan sosialisasi dan pengenalan hukum melalui kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS). Diikuti jajaran Kejaksaan Negeri Jombang, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala dan Guru-guru dan Siswa Siswi SMA Negeri Ngoro. Senin (11/2/2019)
Kepala Kejaksaan Negeri Jombang Syafiruddin SH. MH dalam amanatnya menyampaikan Jaksa Masuk Sekolah merupakan salah satu program Kejaksaan Negeri Indonesia untuk mengenalkan tugas dan fungsi jaksa kepada siswa siswi, memberikan pemahaman dan pengarahan hukum kepada pelajar seluruh indonesia.
Mengajak siswa sadar hukum dan menjauhi hukuman dengan mengenal hukum dan menjauhi hukuman, terutamanya di Siswa Siswi SMAN Ngoro, katanya.
foto Kajari bersama kasek dan segenap guru
Menurut Syafiruddin, zaman pra digital dan media sosial saat ini atas akses data dan informasi merupakan sebuah keniscayaan, dimana setiap orang dimanapun dan kapan pun dapat memperoleh informasi meluai akses digital dalam waktu yang singkat. Informasi yang didapat tidak seluruhnya positif, namun banyak pula yang negatif beredar.
“Tujuan utamanya mengajak para siswa untuk mengenal hukum dan menjauhi hukuman. Di jaman perang digital dan media sosial saat ini, akses data dan informasi adalah mutlak sebuah keniscayaan, dimana setiap orang dapat memperoleh informasi dan kapanpun, serta apapun dalam waktu yang singkat. Informasi yang didapat tidak seluruhnya positif, banyak pula hal negatif didalamnya, salah satu generasi yang mudah mendapatkan informasi positif maupun negatif adalah siswa-siswi. Informasi yang didapat tentu mempengaruhi perilaku siswa hingga kemudian mencoba untuk melakukan atau meniru,” tandasnya.
Syafiruddin menjelaskan, berdasarkan data penanganan para bidang umum Kejaksaan Negeri Jombang, yang tersangkanya adalah anak berhadapan hukum jumlahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ini relatif bervariasi mulai dari pencurian, penganiayaan, perbuatan cabul dan asusila, seks bebas, yang lebih membahayakan sekali adalah menggunakan narkotika. Namun bukan hanya sebagai pelaku, anak juga rentan sebagai korban dari suatu tindak pidana, oleh karena itu untuk kegiatan jaksa masuk sekolah adalah pencegahan para siswa untuk menghindari melakukan tindak pidana sekaligus memberikan edukasi kepada siswa untuk sejauh mungkin menghindari potensi menjadi korban dalam satu tindak pidana.
“Pesan khusus terkait narkotika kepada siswa semuanya, narkoba ini sudah menjadi polemik yang sangat memprihatikan dan mengkhawatirkan yang masuk jauh dikalangan sekolah, banyak korban pelajar yang jatuh dan meninggal sia-sia usia sekolah karena narkotika, orang tua menangis dan menyesal karena anaknya menjadi korban bahkan pelaku pengedaran narkotika, karena seseorang ketika kecanduan narkotika atau narkoba. sebanyak 30% itu bisa pulih kembali dan 70% tidak akan kembali lagi,” tegasnya.
Syafiruddin mengingatkan kepada siswa bahwa narkoba tidak ada unsur positifnya, penggunaan hanya mendapatkan kesenangan sesaat saja, namun akibatnya merusak dan mematikan, bukan hanya anda sendiri yang mendapatkan akibatnya, namun juga orang tua dan keluarga anda. “Jauhi narkoba, jangan sekali-kali anda menyentuh narkoba, karena sekali anda menyentuhnya, maka anda akan menggunakan, ingat itu,” pesannya.
Kepala SMA Negeri Ngoro Zainal Fatoni M.MPd ketika diwawancarai mengatakan sangat senang dengan adanya kegiatan jaksa masuk sekolah karena anak-anak akan memahami apa yang diperbolehkan oleh negara dan apa yang tidak diperbolehkan oleh negara, sehingga anak memahami supaya tidak terkena hal yang tidak diinginkan. Program seperti ini tidak hanya sekali ini saja, tetapi rutinitas, entah setahun sekali terus sehingga tidak terputus program ini, siapapun yang menjadi jaksa.
“Saya berharap, semoga program ini dilaksanakan tiap tahun rutinitas, karena jika tidak tiap tahun, ini ketika sudah keluar dari SMA generasi berikutnya tidak tau program ini, sehingga terus rutin,”pungkasnya.(yun)