Caption foto : Bupati Jombang, ketua penggerak PKK, Kepala Sekolah SMPN 2 serta siswa.
JOMBANG :Bupati Jombang Hj.Mundjidah Wahab didampingi wakil bupati Jombang serta OPD, Mengunjungi SMPN 2 Jombang, dalam angka melihat penampungan air yang dimungkinkan ada jentik Nyamuk yang menimbulkan penyakit Demam berdarah. Jumat (8/2/2018)
Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk AEDES AEGYPTY nyamuk ini berwarna hitam dengan belang putih di tubuhnya hidupnya ada disekitar kita dan aktif menggigit pada pagi hari dari jam 15.00-17.00 nyamuk AEDES AEGYPTY berkembang biaknya pada air yang tempatnya tidak langsung kontak dengan tanah. jelas Hj.Mundjidah wahab Bupati Jombang
lanjutnya, Perkembangan kasus DBD di Kabupaten Jombang dari tahun ke tahun berfluktuatif. Jumlah kasus DBD sampai dengan tanggal 4 Februari 2019 sebanyak 115 kasus dengan 2 korban meninggal dunia. Dari beberapa usia yang paling banyak menderita DBD ada pada usia antara 5-14 Tahun. Sedangkan Kecamatan dengan kasus tertinggi pada bulan Januari 2019 adalah kecamatan Jogoroto, Kudu, Sumobito, Peterongan dan Jombang.
Angka bebas jentik sebagai indikator program PSN di Kbupaten Jombang masih berkisar 88% jauh dibawah target >95%. Pencegahan penyakit demam berdarah adalah dengan Gerakan 3M plus menghindari dari serangan nyamuk dengan memakai obat nyamuk Oles/Repelent, memakai kelambu waktu tidur, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti Lavender, Zodia, Sereh, Memelihara ikan pemakan jentik dan lain lain. Dengan Fogging apabila dirasa perlu.
Pencegahan yang paling efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M : Menutup rapat, tempat penampungan air, menguras dan menggosok tempat penampungan air seperti bak mandi dan lain-lain, serta mengubur barang bekas yang menampung air supaya tidak bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi kegiatan rutin di masyarakat dan dilaksanakan serentak oleh semua elemen masyarakat Kabupaten Jombang setiap hari Jum’at.
“Kami apresiasi selama ini kegiatan PSN sudah dilaksanakan, akan tetapi belum dilaksanakan secara serantak. Untuk itu kami harapakan kegiatan PSN serentak ini dilakukan serentak dengan prinip (B, M, S, T) yaitu bermutu, massal, serentak, dan terjadwal, rutin. ujarnya
Masing-masing kecamatan diharapkan melakukan kegiatan PSN serentak di wilayahnya masing-masing dan melaporkan kegiatanya setiap minggu. Masing-masing OPD/instansi membentuk juru basmi jentik (JUBASTIK) di masing-masing OPD baik di tingkat Kabupaten maupun Kecamatan, di desa-desa kader JUMANTIK saat ini dan kedepan kita ganti sebutanya dengan kader Juru Basmi Jentik (JUBASTIK) tugas dari JUBASTIK adalah memantau jentik di rumah-rumah atau sekitarnya, bila menemukan jentik catat di kartu jentik dan bersihkan tempat penampungan air yang ada jentiknya dengan menggosokan airnya dan menggosok bagian tempat dinding tempat penampungan airnya atau menguburnya bila tempat penampungan airnya berupa barang bekas.
Meningkatnya kasus demam berdarah akhir akhir ini bisa di sebabkan karena kegiatan PSN yang selama ini dilakukan tidak serantak diseluruh wilayah kabupaten Jombang dan tidak melibatkan seluruh komponen masyarakat. Untuk itu program PSN ini berjalan hendaknya dilaksanakan serentak di seluruh Kabupaten Jombang.
Mulai saat ini kegiatan PSN serentak di mulai di seluruh Kabupaten Jombang dan berlangsung secara rutin setiap hari Jum’at. Tujuan kegiatan ini adalah agar kegiatan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) bisa berjalan serentak oleh seluruh masyarakat Kabupaten Jombang setiap hari Jum’at yang bermutu, massal, serentak dan terjadwal, karena itu saya mengajak seluruh STAKEHOLDER dan seluruh unsur masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. pungkasnya (yun)