Caption foto :dari kiri pendampin PKH, Suplayer,  Kades Badang, perangkat desa, TKSK dan Agen.

JOMBANG :Penyaluran BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) oleh Kepala Desa Badang bersama suplayer, Perangkat Desa, Pendamping TKSK dan PKH serta Agent. Pembagian distribusi BPNT bertempat di agent Wasis Sumber pangan Dusun Wedani Desa Badang Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Rabu (05/12/2018) 

Kepala Desa Badang Desie Retnowadhani mengatakan bahwa untuk penyaluran BPNT tahap 2 ini total penerima sebanyak 640 KPM lama dan 10 tambahan KPM penerima yang baru. Bantuan yang diterima sebesar Rp. 131.850,-  dengan rincian Rp. 21.850,- dari sisa saldo bulan lalu dan Rp. 110.000,- saldo bulan ini bantuan yang diterima berupa 11 kg beras dan 15 biji telur dengan kualitas grid A. Pelayanan dibuka mulai pukul 05.00 WIB hingga selesai. 

“Kami sangat mengapresiasi peran aktif supplier,agen dan pendamping didalam mensukseskan program nasional bpnt diwilayah kecamatan Ngoro. Koordinasi dan komunikasi yang baik antara semua pihak terkait, sangat penting untuk mewujudkan kesuksesan program BPNT di Desa Badang,” ungkapnya.

Wasis Purnomo pemilik Agen Toko Sumber Pangan memberikan informasi bahwa dari 9750 telur yang diterima dari supplair dalam keadaan baik semua dan untuk kualitas beras sangat bagus dengan kuantitas yang lebih dari yang ditentukan. Telur disuplay P4S (Pusat pelatihan pertanian dan pedesaan Swadaya) Sahabat Tani Ngoro. Barang yang datang dari suplayer  dalam 1 hari. Selama penyaluran BPNT tidak ada komplain terkait kualitas telur dan beras yang disalurkan, terangnya.

“Apabila ada masyarakat yang tidak memiliki kartu PKH tetapi dianggap kurang mampu, agen siap memberikan sebagian keuntungan yang diterima untuk membantu masyarakat tersebut, asal ada laporan dari kepala Dusun,” ucapnya.

Suplayer beras Gapoktan Sugihwaras H. Moh. Asmui juga sebagai Ketua Gapoktan Sugih Waras mengatakan beras untuk BPNT berupa beras medium super. “Untuk desa Badang kami mensuplay beras medium super sebanyak 7,150 ton dan kami gapoktan sugihwaras mensuplay beras BPNT untuk se kecamatan Ngoro,” ujarnya. 

H. Asmui menambahkan,dalam penyediaan beras ini bukan murni bisnis,tapi juga karena bernilai sosial oleh karena itu kualitas beras bagus dan harganya pun harus di bawah harga pasar. Kami selalu kordinasi dan evaluasi terkait penyaluran BPNT, semoga selanjutnya lancar dan sukses terus, harapnya.

Koordinator TKSK dan pendamping KPM Kecamatan Ngoro Syamsudin S Ag menyatakan, bahwa agen merupakan ujung tombak dari suksesnya program BPNT. Untuk itu koordinasi dan komunikasi antara pendamping, agen dan suplayer sangat penting. Kami harus tau siapa suplayer beras dan telurnya, bagaimana kualitas dan harga yang akan diterima oleh KPM karena kita diamanahkan oleh Kemensos untuk mengawal KPM di wilayah masing-masing sesuai TUPOKSI. 

Sehingga distribusi BPNT di desa Badang berjalan dengan kondusif,berkat koordinasi dan komunikasi yang baik antara suplayer, Agen, Perangkat Desa,dan pendamping TKSK juga PKH. Suplayer beras dan telur dijamin kualitasnya, komoditi berkualitas baik karena penerima KPM adalah warga miskin yang harus dilindungi haknya. Selain itu, TKSK juga mencatat dan melaporkan KPM BPNT yang gagal transaksi kepada KORTEKS untuk di tindak lanjuti oleh BNI agar diidentifikasi dan diproses ulang, jelasnya.

Rainten (73) Dusun Badang salah satu penerima BPNT mengatakan, kualitas beras yang di berikan sangat bagus dan punel, bisa langsung di konsumsi, sedangkan kuantitas pun jauh lebih banyak. Untuk telur kualitasnya juga bagus. “Saya merasa senang dan sangat kebantu dengan bantuan beras dan telur dari Pemerintah,” pungkasnya. (yun)