Caption foto : ratusan masa pengurus PDIP Kabupaten Jombang ketika mendatangi kantor DPC PDIP Kabupaten Jombang Minta Ketua DPC Mundur

JOMBANG :Kalah dalam pelaksaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang dilakukan pada tanggal 27 Juni kemarin, ratusan pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Jombang, unjuk rasa. 

Adapun tuntutan perwakilan pengurus PAC dari 21 Kecamatan yang ada di Jombang tersebut, meminta ketua DPC PDIP Jombang, Marsaid, untuk mundur dari kursi jabatan ketua.

“Kami mewakili teman-teman untuk meminta pertanggungjawaban ketua DPC saat ini, mengenai kekalahan pilkada dan lain sebagainya. Makanya kita minta ketua DPC untuk evaluasi kinerjanya,” ujar ketua PAC Bareng, Kasianto, pada sejumlah jurnalis, Selasa (31/7/2018).

Selain kekalahan dalam pilkada, ratusan pengurus PAC PDIP, menganggap bahwa ketua DPC PDIP tidak transparan dalam mengelola anggaran partai, dan terkesan menggunakan fasilitas partai untuk kepentingannya pribadi.

“Terkait masalah anggaran, ada pergerakan di bawah yang mempersoalkan soal keterbukaan anggaran partai. Kita curiga betul, karena yang nemanya ketua DPC ini tidak transparan lagi. Kami mendengar adanya ketidak sinkronisasi antara ketua dengan sekjen, itu sudah terdengar dimana-mana,” terang Kasianto.

Parahnya lagi, lanjut Kasianto, ada ketua PAC yang maju menjadi bakal calon anggota legislative (Bacaleg) DPRD Jombang, tapi kenapa justru tidak dapat rekom dan harus di coret dari Daftar Caleg Sementara (DCS).

“Kita berjuang di partai ini tidak singkat, tapi mana pengurus DPC yang memperjuangkan teman-teman di tingkat bawah, dan kami curiga ada apa ini dengan DPC. Dan ketua PAC yang maju jadi caleg tapi tidak direkom, dengan alasan berbagai hal, dan tolong partai ini milik kita semua bukan partai pribadi, bukan partai untuk koncone dewe,” tegas Kasianto.

Hal senada juga disampaikan oleh Parno, ketua PAC Kabuh, yang menilai bahwa kinerja DPC sangatlah buruk dan amburadul, untuk itu pihaknya beserta sejumlah pengurus yang lain, menginginkan adanya musyawarah cabang (Muscab) luar biasa, sesuai dengan aturan di AD/ART.

“Sebentar lagi kita punya hajatan pileg dan pilpres, dan jajaran PAC, ranting maupun anak ranting, menilai kinerja DPC sangat buruk dan akan membuat PDIP Jombang hancur. Untuk itu kita sepakat akan mengadakan Muscab luar biasa, yang harus diahadiri DPD dan DPP,” ungkap Parno.

Proses mediasi antara perwakilan PAC dan pengurus DPC berjalan alot sehingga memakan waktu yang lama. Meski menyampaikan tuntutan secara bergantian, pengurus DPC menanggapi hal tersebut dengan tenang. Dan situasi berjalan kondusif.(elo)